Menjadi ibu itu menyenangkan, tetapi menakutkan. Kita tidak pernah merasa jadi seperti seorang ahli karena topiknya terus berubah. Baru saja kita tahu bagaimana mengasuh balita, sekarang waktunya untuk sekolah dasar. Setelah kita memahami anak kecil, kita mengasuh remaja — dan kemudian, tiba-tiba, kita melambaikan tangan saat mereka melangkah ke perguruan tinggi.
Apa yang menjadi formasi dari pembentukan rohani anak? Artikel ini akan menjelaskan kepada kita betapa pentingnya peran Alkitab dalam membentuk kerohanian anak.
Seperti yang sudah kita ketahui, pandemi COVID-19 ini mengguncang dunia kita.
Alasan yang pertama adalah banyak gereja yang melakukan pemuridan sebagai penambal. Gambarannya seperti sebuah ember yang bocor, di mana ember yang bocor ini tidak bisa menampung air, tidak bisa berguna, maka harus ditambal. Banyak gereja melakukan pemuridan sebagai penambal. Mengapa? Sebab, jemaat-jemaatnya, terutama jemaat-jemaat yang dewasa, justru pergi ke gereja lain karena tidak ada pembinaan yang cukup.
Tahun lalu saya mendapat hak istimewa bepergian ke lima benua dalam tiga minggu. Saya melakukan ini sebagai penulis dan pembawa acara dari seri dokumenter delapan episode tentang Filipi yang disebut Discipleship Explored. Idenya adalah untuk mewawancarai orang-orang percaya di seluruh dunia, yang banyak di antaranya telah menghadapi penganiayaan berat, untuk menunjukkan perbedaan yang dibuat jemaat Filipi dalam kehidupan Kristen mereka.
Bagaimana Pola Asuh Mengungkap Kebutuhan Kita akan Iman
Baik kita membuat makanan, mengganti popok, maupun mengantar anak-anak ke tempat latihan baseball, orangtua adalah pelaku. Selalu dalam moda perlindungan, kita memakaikan tabir surya dan Band-Aids sesuai kebutuhan, dan ketika kita gagal atau sampai pada titik tidak bisa berbuat apa pun dengan kebutuhan yang tidak dapat kita selesaikan sendiri, kita berkonsultasi dengan para ahli.
Ashley Chesnut
10 Juni 2018
Misionaris Helen Roseaveare pernah berkata, -Untuk mengasihi Tuhan Allahku dengan segenap jiwaku akan melibatkan risiko spiritual. Aku harus memberikan kepada-Nya hatiku, untuk melaluinya mengasihi siapa dan bagaimana sesuai kehendak-Nya, bahkan jika itu sesekali menghancurkan hatiku."