Upah Pemuridan

Bacaan: Matius 19:27-30 (AYT)

"Setiap orang yang sudah meninggalkan rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ayah, ibu, anak-anak, atau ladangnya karena nama-Ku akan menerima seratus kali lipat dan akan mewarisi hidup yang kekal" (ay. 29).

Sering kali kita berpikir bahwa kita seharusnya mengikuti Yesus hanya karena kelayakan diri-Nya dan bahwa mencari upah dari-Nya adalah sepenuhnya salah. Kebaikan dan keindahan yang melekat pada Kristus, tentu saja, cukup untuk memotivasi pemuridan; tetapi, bukanlah sama sekali tidak pantas untuk mencari berkat lain juga. Faktanya, Ibrani 11:6 mengatakan Allah senang ketika kita percaya "Allah memberi upah kepada mereka yang mencari Dia."

Perikop hari ini memperkuat pemahaman tentang melayani Yesus dengan harapan akan upah. Janji Yesus sebelumnya tentang harta di surga kepada penguasa muda yang kaya (Mat. 19:21) mungkin mendorong Petrus untuk bertanya apa yang akan diperoleh para murid dari mengikuti Kristus. Murid itu tidak ditegur karena pertanyaannya; sebaliknya, Yesus berkata bahwa para pengikut-Nya akan menerima "seratus kali lipat dan akan mewarisi hidup yang kekal" (ay. 27-30), yang secara implisit menegaskan bahwa pertanyaan Petrus tidak sepenuhnya salah.

Menurut catatan Markus, upah seratus kali lipat yang dijanjikan Yesus tidak terbatas pada masa depan; itu juga dialami pada masa sekarang (10:29-31). Kita akan menikmati berkat kita sepenuhnya hanya di langit dan bumi yang baru, tetapi kita salah jika mengharapkannya pada zaman yang akan datang itu saja. Namun, manfaat hari ini bukannya tanpa kesulitan; catatan Markus mengatakan bahwa hal-hal baik datang dengan penganiayaan (ay. 30). Ini memperingatkan kita agar tidak berpikir bahwa orang percaya akan menjadi yang paling kaya dan sukses dari semua orang, menurut standar duniawi. Namun, orang Kristen lebih baik daripada orang tidak percaya, bahkan ketika standar hidup kita tampaknya relatif lebih rendah daripada mereka. John Calvin menulis bahwa "Allah membuat umat-Nya bahagia, sehingga sebagian kecil dari kebaikan yang mereka nikmati lebih dihargai oleh mereka, dan jauh lebih manis, daripada jika di luar Kristus mereka menikmati kelimpahan yang tak terbatas dari hal-hal baik."

Oleh karena itu, Yesus juga mengatakan bahwa pada zaman yang akan datang, banyak yang pertama akan menjadi yang terakhir dan sebaliknya (Mat. 19:30). Arti yang tepat dari ucapan dalam konteks ini agak tidak jelas, tetapi James M. Boice menafsirkannya dengan sangat baik dengan berkata bahwa, "mereka yang memiliki paling banyak di sini belum tentu memiliki yang paling banyak di surga" (The Gospel According to Matthew, vol. 2, hal. 411). Semua orang yang demi Juru Selamat menolak kekuasaan, kedudukan, dan harta benda sekarang, meskipun mereka sangat menderita, akan menemukan dalam kekekalan bahwa pengorbanan mereka sepadan dengan rasa malu sementara karena menjadi yang terakhir hari ini.

Coram Deo (Di Hadapan Allah - Red.)

Upah apa pun yang Allah berikan kepada kita adalah karena anugerah-Nya, karena Dialah yang mempersiapkan pekerjaan baik bagi kita dan memampukan kita melakukannya (Ef. 2:8-10). Karena itu semua adalah karena anugerah-Nya, kita tidak boleh dengan sombong menuntut agar Dia memberkati kita, tetapi kita juga jangan pernah tidak mengharapkan upah dalam hidup ini. Luangkan waktu hari ini untuk memikirkan berkat-berkat, yaitu teman-teman Kristen, keluarga gereja Anda, dan hal-hal semacam itu pada zaman sekarang ini. Pastikan untuk berterima kasih kepada Bapa atas semua upah ini. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Ligonier
Alamat situs : https://ligonier.org/learn/devotionals/rewards-discipleship
Judul asli artikel : Rewards for Discipleship
Penulis artikel : Ligonier
Allah memberi upah kepada mereka yang mencari Dia.