Beberapa teman saya mengatakan bahwa mereka "tidak pernah dimuridkan" -- dan karena itu mereka ragu-ragu untuk memuridkan orang lain.
Selain menjadi anggota gereja dan menghadiri pemahaman Alkitab, mereka melayani dalam berbagai bidang. Akan tetapi, mengenai memuridkan seseorang, tugas itu tampak menakutkan dan membingungkan.
Bagaimana kita bisa menciptakan budaya pemuridan di gereja kita ketika begitu banyak dari kita merasa tidak siap?
Apa itu Pemuridan?
Kata "murid" berarti "pembelajar". Murid-murid dalam Perjanjian Baru adalah orang-orang yang menjawab panggilan Yesus "ikutlah Aku" (Matius 4:19, 21; 9:9; Yohanes 1:43; 21:19). Pemuridan -- praktik mengikuti Yesus dengan mempelajari, memercayai, dan menaati Firman-Nya -- sangat penting bagi kehidupan Kristen.
Jalur menuju jalan pemuridan adalah berpaling dari kehidupan dosa Anda dan percaya kepada Yesus -- firman-Nya dan karya-Nya (Markus 1:15; Yohanes 6:29). Langkah pertama kepercayaan itu kemudian menggerakkan langkah seumur hidup untuk mengikuti-Nya dalam perkataan dan perbuatan.
Apakah Anda menjalani kehidupan yang berserah diri kepada Kristus? Apakah Anda mengikuti-Nya? Maka Anda adalah murid Yesus, terlepas dari apakah Anda memiliki pengalaman pedampingan yang ideal atau tidak.
Kesalahpahaman Pemuridan
Akan tetapi, saya telah mendengar banyak orang Kristen mengatakan, dengan rasa frustrasi dan perasa tidak aman, "Saya tidak pernah dimuridkan." Meskipun kita tentu harus mematuhi panggilan untuk pendampingan rohani di gereja (Titus 2:3-5), mungkinkah kita telah mengembangkan konsepsi yang tidak benar tentang seperti apa seharusnya hubungan pemuridan?
Terkadang kesalahpahaman kita tentang pemuridan memberikan ekspektasi yang salah pada para pemimpin pelayanan, keluarga gereja kita, dan bahkan diri kita sendiri.
Anda mungkin tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan pria atau wanita yang lebih tua di Starbucks (terutama pada masa pandemi!) seminggu sekali untuk mempelajari Efesus. Anda mungkin tidak punya pemimpin pemahaman Alkitab yang memberi perhatian kepada Anda setiap hari. Pemimpin gereja Anda mungkin tidak memiliki pelatihan yang diperlukan untuk menangani semua aspek trauma masa lalu atau penyakit mental Anda. Ini bukan berarti Anda tidak "dimuridkan."
Sebaliknya, Anda harus bertanya pada diri sendiri: Apakah saya memanfaatkan banyak sarana kasih karunia yang diberikan gereja lokal saya? Apakah saya duduk mendengarkan dan menerapkan pemberitaan Firman Tuhan, berpartisipasi dalam Perjamuan Kudus, menghadiri pelajaran Alkitab, dan bersekutu dengan umat Allah saat saya melayani? Jika ya, maka Anda sedang dimuridkan.
Apakah Anda membaca Alkitab, berdoa, dan berusaha mengasihi orang-orang di sekitar Anda? Nah, Roh Kudus mendampingi Anda dalam kebiasaan-kebiasaan itu dan melatih Anda dalam keserupaan dengan Kristus di sana.
Jika Anda mengharapkan pemuridan terlihat seperti seseorang yang dewasa rohani yang terus-menerus memberi Anda persahabatan, pedampingan, dan tanggung jawab untuk setiap bidang dan musim kehidupan Anda, maka Anda akan mengalami kekecewaan yang tidak perlu.
Pemuridan -- mengikuti Yesus -- adalah tanggung jawab Anda untuk mengejar melalui praktik disiplin rohani secara konsisten dan berpartisipasi dalam kehidupan dan pelayanan gereja.
Apa Itu Menjadikan Murid?
Lalu, apa artinya memuridkan orang lain? Begini cara Mark Dever menjelaskannya: "Pemuridan adalah membantu orang lain untuk mengikuti Yesus. [Itu] melakukan kebaikan rohani yang direncanakan kepada seseorang agar dia menjadi lebih seperti Kristus." Pemuridan bukan hanya diperuntukkan bagi apa yang disebut elit rohani; itu adalah tugas setiap murid (Mat. 28:18-20). Murid menjadikan murid.
Sangat penting untuk mengingat bahwa Yesus menyebut murid-murid-Nya sebagai sahabat (Yohanes 15:12-15). Ini menakjubkan. Di kayu salib, murka Allah menimpa Anak, agar kita bisa bersahabat dengan Allah. Ketika Anak Allah memanggil Anda untuk pemuridan, Dia memanggil Anda untuk melakukan persahabatan dengan Dia.
Mengalami persahabatan dengan Yesus melalui Firman-Nya, doa, dan umat-Nya berarti mengalami pemuridan (Yohanes 15:7-11). Karena itu, menjadikan murid artinya mengundang orang lain ke dalam persahabatan dengan Yesus juga. Itu artinya bertanya, bagaimana saya dapat membantu orang ini mengenal dan lebih mengasihi Yesus?
Hal spesifiknya Mungkin Berbeda
Nah, secara spesifik bagaimana menyempurnakan hubungan pemuridan akan bervariasi tergantung pada tahap dan konteks kehidupan seseorang.
Mungkin itu berupa mengajak seseorang untuk membaca sebuah kitab di Alkitab satu lawan satu dengan Anda. Atau mungkin menjadi teladan pertobatan kepada anak Anda ketika Anda sudah tidak sabar.
Pemuridan sering berarti hanya hadir. Artinya berdoa bersama seseorang dalam suatu pertemuan. Ini berarti mendiskusikan apa yang Anda pelajari dari khotbah. Itu berarti bernyanyi dengan cukup keras untuk menyemangati orang-orang di sekitar Anda -- bahkan jika suara Anda tidak semerdu paduan suara. Itu berarti menjalani kehidupan Kristen dengan cara yang mencontoh Kristus dan mengajak orang lain untuk menjalaninya bersama Anda.
Syukurlah, pertumbuhan rohani orang lain pada akhirnya adalah pekerjaan Allah, terlepas dari upaya pemuridan kita yang tidak sempurna (1 Korintus 3:6-7). Kita tidak harus menjadi sumber dari semua kebijaksanaan rohani. Kita juga tidak memerlukan gelar seminari atau pengalaman bertahun-tahun dalam pelayanan profesional.
Ketika kita memuridkan, kita hanya membantu orang lain bertumbuh dalam persahabatan mereka dengan Yesus dengan membagikan dan mencontohkan apa yang telah kita pelajari melalui Firman Allah dalam persahabatan kita sendiri dengan Yesus.
Proyek Seluruh Gereja
Ketika Yesus berkata, "Ikutlah Aku," Dia mengundang kita ke dalam suatu hubungan yang bersifat pribadi tetapi tidak sendirian (Ibrani 10:25). Dia mengundang kita untuk menjadi bagian dari tubuh-Nya, gereja. Menjadi anggota aktif dari gereja lokal yang sehat adalah bagaimana pemuridan dihidupi.
Pemuridan adalah tugas seluruh gereja, bukan hanya para pemimpinnya (Mat. 28:18-20; Ef. 4:11-16). Saya tidak bisa mendapatkan semua yang saya butuhkan untuk pembinaan rohani saya dari satu atau dua orang saja (1 Kor. 12:12-30). Saya membutuhkan berbagai anggota gereja saya untuk menunjukkan kepada saya seperti apa mengikut Yesus dalam segala macam pencobaan, sukacita, dan tahap-tahap kehidupan. Dan, gereja saya membutuhkan hal yang sama dari saya.
Seperti apa kelihatannya bagi Anda untuk berkomitmen kembali pada proses pemuridan yang berlangsung lama dan lambat (atau, seperti kata-kata terkenal Eugene Peterson mengungkapkan, "ketaatan yang lama dalam arah yang sama")? Dengan cara apa Anda perlu mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk pembentukan rohani Anda sendiri?
Entah Anda pernah atau tidak pernah mengalami hubungan pendampingan yang ideal, tanyakan pada diri Anda: Siapa yang akan saya muridkan? Siapa yang akan saya undang ke dalam persahabatan yang lebih dalam dengan Yesus? Saya yakin itu akan menjadi pencapaian dan sukacita terbesar Anda (Flp. 4:1; 3 Yoh. 1:4). (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | The Gospel Coalition |
Alamat situs | : | https://www.thegospelcoalition.org/article/never-been-discipled/ |
Judul asli artikel | : | But I've Never Been Discipled! |
Penulis artikel | : | Quina Aragon |