Oleh: Chandra Leonando Silitonga
Terdapat krisis pemuridan di gereja Amerika hari ini.
Banyak sekali penelitian yang menegaskan pengamatan sederhana bahwa dalam banyak cara hidup dari sebagian besar orang yang mengaku Kristen adalah tidak jauh berbeda dari sesama mereka yang bukan orang percaya. Seperti bangsa Israel dulu dan gereja dalam beberapa periode sejarah, kita telah mengadopsi kepercayaan, nilai, dan perilaku dari kebudayaan sekitar sampai pada tingkat yang menakutkan. Meskipun terdapat pengecualian di antara individu-individu dan jemaat, mereka hanya berfungsi untuk menegaskan realitanya.
"Karena itu, pergilah dan muridkanlah semua bangsa." Perintah ini sangatlah jelas. Akan tetapi, pemahaman kita tentang bagaimana menjalankan perintah itu seringkali tidak jelas.
Misionaris Helen Roseaveare pernah berkata, "Untuk mengasihi Tuhan Allahku dengan segenap jiwaku akan melibatkan risiko spiritual. Aku harus memberikan kepada-Nya hatiku, untuk melaluinya mengasihi siapa dan bagaimana sesuai kehendak-Nya, bahkan jika itu sesekali menghancurkan hatiku."
Selama beberapa bulan belakangan ini, saya dan Aileen telah mengikuti kegiatan fitness. Meskipun kami berdua bukan termasuk orang yang tidak sehat, kami juga merasa tidak sebugar dan sesehat yang kami inginkan. Musim panas lalu kami memutuskan untuk bergabung dengan klub kesehatan, dan setidaknya untuk beberapa waktu, menyewa jasa instruktur untuk membantu kami. Kami sama sekali tidak tahu apa pun tentang fitnes sehingga kami sadar bahwa kami memerlukan seseorang, untuk menuntun dan menginstruksi kami dalam hal yang tidak dikenal ini.
2.19 miliar. Itulah jumlah pengguna Facebook yang aktif di seluruh dunia. Karena jumlah waktu yang dihabiskan orang-orang untuk online terus meningkat, gereja harus memanfaatkan ruang ini untuk membuat murid. Hal yang Yesus katakan kepada gereja-Nya untuk dilakukan adalah membuat murid, dan jika orang-orang menghabiskan waktu mereka untuk online, gereja harus ada di sana untuk menjadikan mereka murid.
Apa Itu Pemuridan Digital?
Saya bisa mengingat banyak sekali cara yang saya rencanakan untuk menghibur diri saya sendiri selama ibadah hari Minggu waktu masih kanak-kanak. Bukannya saya tidak suka ibadah, tetapi saya gampang bosan dan selalu mencari cara untuk menyibukkan pikiran saya.
Pentingnya Hubungan Ibu - Anak Perempuan
Saya, 20 tahun, dan ibu saya adalah salah satu teman terbaik saya. Dia adalah tempat saya bisa berbagi apa saja, penasihat terdekat saya, dan pendukung terbesar saya. Dan, sudah seperti ini sejak dahulu sampai sekarang.
Entah bagaimana hubungan saya dengan ibu saya tidak hanya menyelamatkan masa remaja saya; hubungan tersebut berkembang selama masa-masa itu. Masa remaja saya itulah yang membentuk ikatan yang kami miliki sekarang.
Saat kita mengikut Kristus, Dia mengubah pikiran kita, keinginan kita, kehendak kita, relasi kita, dan alasan utama mengapa kita hidup. Setiap murid Yesus ada untuk menjadikan murid-murid Yesus, di sini dan di antara semua bangsa di planet. Tidak ada penonton. Kita semua lahir untuk menghasilkan kehidupan Kristus di dalam diri orang lain. Jadi, bagaimana Anda akan menghasilkan (murid)?