Allah memiliki strategi yang indah untuk menjangkau dunia melalui pelipatgandaan gereja.
Tujuan akhir dari semua pemuridan dan pengembangan kepemimpinan adalah menumbuhkan gereja-gereja yang berlipat ganda sebagai sarana untuk menjangkau mereka yang belum mendengar Injil di dunia ini.
Kita dapat lebih memahami mandat Alkitab untuk menumbuhkan persekutuan murid-murid yang berlipat ganda dengan mempelajari hal-hal berikut ini;
- Rancangan Allah bagi Gereja
- Kerinduan Allah akan Pelipatgandaan Pemuridan
- Mengatasi Hambatan-hambatan Pertumbuhan Gereja
- 7 Langkah Praktis untuk Merintis Gereja yang Berlipat Ganda
Ketika kita melakukan bagian kita untuk menggenapi Amanat Agung, kita perlu memahami kepentingan strategis dari Gereja Tuhan. Namun, kita juga harus belajar untuk memahami motivasi Allah untuk pelipatgandaan.
Sesungguhnya, Allah memiliki hasrat yang besar untuk melipatgandakan baik di dunia alamiah maupun di alam rohaniah.
Semua makhluk hidup di dunia ini berkembang biak, mulai dari sel yang paling kecil hingga makhluk hidup yang paling besar (Kejadian 1:28; Kejadian 9:7; Kisah Para Rasul 6:7). Dengan cara yang sama, Allah menginginkan pelipatgandaan di dunia rohani dan dalam pertumbuhan Gereja-Nya. Allah ingin Gereja-Nya tidak hanya menambah gereja-gereja baru, tetapi juga berlipat ganda.
Mengapa Allah menghendaki pelipatgandaan murid-murid yang menyerupai Kristus dan gereja-gereja yang berkelanjutan secara lokal?
1. Pelipatgandaan adalah satu-satunya cara untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mendengar Injil.
Sepertiga dari dunia kita, lebih dari 2 miliar orang, belum mendengar Injil Yesus dengan cara yang dapat mereka pahami dan tanggapi. Banyak dari orang-orang ini tinggal di tempat-tempat yang terisolasi dari Gereja.
Pelipatgandaan gereja-gereja adalah hal yang sangat strategis dan penting bagi kita masing-masing.
Kita tidak dapat merasa puas hanya dengan menambahkan sebuah gereja di sana-sini. Kita harus membawa gereja ke tempat-tempat yang paling jarang dijangkau sehingga mereka akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar kabar baik dalam bahasa dan budaya mereka sendiri.
Betapa menakjubkannya jika kita dapat melihat setidaknya satu persekutuan orang percaya yang mewakili Kerajaan Allah di antara setiap kelompok masyarakat — maka setiap kelompok masyarakat akan terwakili di surga.
-Setelah itu aku melihat, sesungguhnya sejumlah besar manusia yang tidak dapat dihitung jumlahnya, dari semua negara dan suku dan bangsa dan bahasa, berdiri di depan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan dahan-dahan palem di tangan mereka.- - Wahyu 7:9.(AYT)
Jika kita ingin melihat penggenapan nubuat ini, kita perlu memperbanyak gereja di antara setiap suku bangsa di dunia ini.
2. Pelipatgandaan adalah model Perjanjian Baru bagi Gereja
Kisah Para Rasul adalah kesaksian yang luar biasa tentang perintisan dan pelipatgandaan gereja.
Pola pertumbuhan gereja-gereja Perjanjian Baru adalah kuantitatif (jumlah), kualitatif (pemuridan), dan geografis (perluasan) (Kisah Para Rasul 6:7; Kisah Para Rasul 9:31; Kisah Para Rasul 11:26; Kisah Para Rasul 16:5).
Gereja pertama di Yerusalem dimulai dengan 120 murid (Kisah Para Rasul 1:15). Pada hari Pentakosta, 3.000 orang ditambahkan ke dalam gereja (Kisah Para Rasul 2:41-42). Tidak lama kemudian, jumlah anggota gereja di Yerusalem mencapai 5.000 orang (Kisah Para Rasul 4:4). Kemudian, -bertambah banyaklah jumlah laki-laki dan perempuan- (5:14), dan -- jumlah murid-murid bertambah banyak- (Kisah Para Rasul 6:7).
Ekspansi berlanjut ke Yudea dan Samaria (Kisah Para Rasul 8). Dalam waktu yang sangat singkat, Gereja mula-mula menjadi sebuah gerakan yang terdiri dari ribuan murid Yesus yang memberikan dampak ke seluruh dunia.
Dari kisah yang merinci pola pertumbuhan Gereja ini, jelaslah bahwa Gereja harus bertumbuh dengan menambahkan orang-orang percaya baru ke dalam persekutuan yang sudah ada dan kemudian berkembang secara geografis dengan mendirikan gereja-gereja baru di wilayah-wilayah baru.
Inilah kuasa pelipatgandaan.
Bagaimana Gereja mula-mula bertumbuh?
1. Gereja berlipat ganda melalui penginjilan
Sebelas murid pertama, yang menerima Amanat Agung dari Yesus, mendirikan gereja pertama di Yerusalem.
Mereka segera mulai membagikan iman mereka kepada orang-orang di sekitar mereka, dan Gereja bertumbuh dengan cepat. -Dan, setiap hari Tuhan menambahkan jumlah mereka, yaitu orang-orang yang diselamatkan- (Kisah Para Rasul 2:47, AYT). Jumlahnya terus bertambah hingga tercatat, -jumlah murid di Yerusalem semakin bertambah- (Kisah Para Rasul 6:7, AYT).
Bahkan, semua ini terjadi dalam satu gereja lokal bahkan sebelum mereka mulai merintis gereja-gereja lain. Pelipatgandaan diharapkan terjadi pada setiap organisme hidup, termasuk setiap gereja lokal.
Apakah Anda melihat pelipatgandaan terjadi di gereja lokal Anda? Mengapa atau mengapa tidak?
2. Gereja berlipat ganda melalui penganiayaan
Yesus dengan jelas telah memberi tahu murid-murid-Nya pada awalnya,
-Akan tetapi, kamu akan menerima kuasa ketika Roh Kudus telah datang kepadamu dan kamu akan menjadi sakai-saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke bagian bumi paling ujung.-
Setelah gereja pertama didirikan di Yerusalem, para murid tampak ragu-ragu untuk pergi dan mendirikan gereja-gereja lain. Mereka bertumbuh semakin besar (120, 3120, 5.000), tetapi mereka tampaknya tidak memiliki visi untuk melipatgandakan gereja-gereja.
Namun, semua ini berubah ketika terjadi penganiayaan setelah kematian Stefanus.
-Pada hari itu, suatu penganiayaan yang besar terjadi terhadap jemaat di Yerusalem, dan mereka semua terpencar ke wilayah-wilayah Yudea dan Samaria, kecuali para rasul.-
Kecuali para rasul, murid-murid Kristus tercerai-berai, dan mereka mendirikan gereja-gereja di Yudea dan Samaria. Gereja-gereja mulai berlipat ganda, membangun pola pertumbuhan Perjanjian Baru.
-Lalu, mereka yang telah terpencar itu berkeliling sambil memberitakan Injil-
Tampaknya ketika para rasul tidak mendengarkan Kisah Para Rasul 1:8, Yesus mengizinkan Kisah Para Rasul 8:1!
Yesus adalah kepala Gereja, dan Dia dapat menggunakan keadaan apa pun untuk melipatgandakan Tubuh-Nya sendiri, yaitu Gereja. Dalam hal ini, Dia menggunakan penganiayaan.
Kemudian dalam kitab Kisah Para Rasul, Allah bahkan menggunakan perselisihan antara Paulus dan Barnabas untuk menghasilkan lebih banyak pelipatgandaan (Kisah Para Rasul 15:36-41).
Jelaslah bahwa kerinduan Allah adalah untuk melihat gereja berlipat ganda!
Apakah kita masih menunggu penganiayaan untuk menggenapi Amanat Agung atau membuat rencana untuk pelipatgandaan?
Pernahkah Anda melihat gereja berlipat ganda melalui penganiayaan?
3. Gereja berlipat ganda dengan melintasi budaya-budaya
Pada awal berdirinya Gereja dalam Kisah Para Rasul, setiap orang percaya adalah orang Yahudi.
Tetapi rencana Allah jauh lebih besar dari itu. Dia telah memberi tahu para murid bahwa Injil harus sampai ke ujung bumi. Murid-murid mula-mula melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru di luar Yerusalem.
Filipus membagikan Injil kepada sida-sida dari Etiopia yang datang ke Yerusalem untuk beribadah (Kisah Para Rasul 8:26).
Namun, langkah yang paling radikal terjadi ketika Petrus membawa Injil kepada Kornelius, seorang bukan Yahudi. Pendirian gereja di antara bangsa-bangsa lain begitu revolusioner sehingga membutuhkan penglihatan dari surga untuk ditaati oleh Petrus.
Setelah gereja didirikan, diperlukan pertemuan semua pejabat Gereja untuk memutuskan apakah ini benar-benar dari Allah! (Baca kisahnya dalam Kisah Para Rasul 15).
Satu-satunya cara agar Injil dapat menjangkau setiap suku dan bangsa adalah dengan cara melintasi budaya dengan Injil (Kisah Para Rasul 16:9-34). Tidak ada di antara kita yang akan menjadi orang percaya hari ini jika seseorang tidak melintasi budaya untuk membagikan Injil kepada kita.
Maukah kita melakukan bagian kita untuk membawanya ke budaya berikutnya?
4. Gereja berlipat ganda berdasarkan rancangan
Namun, gereja Yerusalem tidak memahami maksud Allah untuk melipatgandakan jemaat, tetapi kita bersyukur kepada Allah untuk gereja Antiokhia.
Butuh beberapa waktu setelah awal penganiayaan dan awal mula Gereja menyebar ke dunia bukan Yahudi, tetapi Gereja akhirnya memahami apa yang Allah maksudkan dengan melipatgandakan gereja sampai ke ujung bumi.
Bahkan, gereja di Antiokhia mengutus rasul Paulus dan Barnabas untuk mendirikan jemaat-jemaat baru (Kisah Para Rasul 13:1-4). Ini adalah tindakan yang disengaja dan menunjukkan bahwa mereka mulai memahami rancangan Allah bagi Gereja. Itu masih merupakan rancangan-Nya bagi kita saat ini.
Jadi, hanya ketika kita mulai menyadari kerinduan Allah akan pelipatgandaan jemaat, barulah kita dapat menggenapi Amanat Agung di dalam hidup kita.
Kerinduan Allah akan Pelipatgandaan
Melipatgandakan gereja adalah bagian dari rencana Allah untuk menjangkau dunia. Bahkan, kita dipanggil untuk pergi dan mendirikan gereja-gereja yang memiliki kapasitas untuk mereproduksi persekutuan yang berkelanjutan secara lokal di daerah-daerah yang belum terjangkau.
Kita tidak bisa puas dengan hanya mengembangkan gereja-gereja yang sudah ada; gereja-gereja harus berlipat ganda di wilayah kita sendiri, kemudian ke wilayah-wilayah tetangga, lalu ke seluruh dunia.
Anda memiliki peran yang sangat penting! (t/Yosefin)
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Global Disciples Canada |
Alamat situs | : | https://www.globaldisciples.ca/blog/gods-desire-for-multiplication/ |
Judul asli artikel | : | God’s Desire For Multiplication |
Penulis artikel | : | Tim Global Disciples Canada |