Dapatkah Pemuridan Sampai pada Digital? Sebelas Langkah yang Disengaja untuk Anda Memulainya

2.19 miliar. Itulah jumlah pengguna Facebook yang aktif di seluruh dunia. Karena jumlah waktu yang dihabiskan orang-orang untuk online terus meningkat, gereja harus memanfaatkan ruang ini untuk membuat murid. Hal yang Yesus katakan kepada gereja-Nya untuk dilakukan adalah membuat murid, dan jika orang-orang menghabiskan waktu mereka untuk online, gereja harus ada di sana untuk menjadikan mereka murid.

Apa Itu Pemuridan Digital?

Pemuridan digital adalah hanyalah itu -- pemuridan yang terjadi secara digital. Di situlah, gereja memanfaatkan teknologi untuk memberitakan Injil dan menolong pengikut-pengikut Kristus bertumbuh dalam iman dan pengetahuan mereka akan firman Allah.

Kebanyakan gereja, setidaknya, merekam audio dari khotbah mereka dan mengirimkannya secara daring dan di platform podcasting seperti iTunes. Jika Anda tidak melakukan hal itu dan ingin tahu caranya, bacalah artikel Nate Smoyer tentang cara melakukannya. Akan tetapi, hal itu hanyalah satu bagian kecil dari pemuridan digital. Faktanya, hal itu barulah awal dari kemungkinan.

Sementara saya akan memberi Anda sejumlah ide tentang cara melakukan pemuridan digital, kuncinya adalah memiliki strategi. Karena tanpa itu, Anda akan berakhir dengan kekacauan yang berantakan.

Tiga Pertanyaan untuk Menentukan Strategi Anda

Kita sering menentukan tujuan seputar seri-seri khotbah dan bahkan khotbah individu dengan menanyakan kepada diri kita sendiri tentang beberapa variasi dari pertanyaan-pertanyaan ini:

Apa yang saya ingin untuk mereka ketahui?

Apa yang saya ingin untuk mereka lakukan?

Apa yang dapat kami lakukan untuk membuat langkah-langkah selanjutnya?

Hal yang Yesus katakan kepada gereja-Nya untuk dilakukan adalah membuat murid.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Pertanyaan-pertanyaan semacam ini dapat digunakan untuk menentukan strategi pemuridan digital Anda. Jika Anda membuat konten, kebenaran teologi apa atau kebenaran-kebenaran apa yang Anda inginkan supaya orang-orang beranjak dari pengetahuan perangkat mereka? Apakah hal itu yang Anda inginkan supaya mereka pergi dan melakukan? Apa yang bisa menjadi langkah selanjutnya setelah mereka menjalani pengalaman khusus ini?

Di gereja kami, The Crossing, kami mempunyai model pemuridan siklus (yang diterjemahkan dengan baik ke dalam strategi pemuridan digital kami) yang berfokus pada menghubungkan setiap orang untuk berelasi dengan Yesus. Kami melakukan hal ini dengan berfokus pada tiga hal:

Membawa orang masuk.

Menumbuhkan orang.

Mengutus orang.

Jadi, ketika orang-orang menjalani perjalanan pemuridan, mereka akan dibawa (masuk), bertumbuh, dan diutus. Karena peristiwa ini, mereka akan mulai membawa orang lain, menumbuhkan orang lain, dan mengutus orang lain.

Ketika Anda memikirkan strategi pemuridan digital Anda, Anda harus bertanya kepada diri Anda sendiri, apa yang ingin kita capai sebagai gereja dan bagaimana hal itu dapat dimanfaatkan secara digital?

Sebelas Ide untuk Memanfaatkan Strategi Anda

Setelah strategi Anda ditetapkan dan Anda tahu apa tujuan Anda, Anda dapat memulai membuat konten atau merencanakan ulang konten yang sudah ada untuk digunakan dalam pelayanan pemuridan digital Anda.

1. Taruhlah Audio Khotbah Anda secara Daring

Jika Anda menggunakan WordPress untuk situs gereja Anda, ada sebuah alat gratis untuk membuat audio khotbah dalam podcast yang dapat dimasukkan ke iTunes, Stitcher, dan platform lain seperti Bulbrry. Ini adalah plugin yang mudah digunakan dan disiapkan.

2. Taruhlah Video Khotbah Anda secara Daring

Hal ini akan menghabiskan banyak uang, tetapi hal ini berguna. Anda perlu memilih kamera video yang baik, mengedit video, dan memublikasikannya secara online. Jika Anda tidak terbiasa dengan cara mengedit video, lihatlah di balik layar video saat mengedit.

3. Letakkan Audio yang Bermutu secara Daring

Jika gereja Anda sudah memiliki format yang bermutu, manfaatkanlah konten tersebut secara daring, selain secara langsung kepada orang. Anda perlu mengedit audio dengan tepat dan mendapatkan rekaman audio yang baik. Inilah hal penting yang menghubungkan dengan iPhone Anda.

4. Mulailah Sebuah Blog untuk Gereja Anda

Apakah Anda memiliki seorang staf yang bisa menulis? Adakah seorang sukarelawan di gereja Anda yang bisa menulis? Saya yakin Anda dapat melakukannya. Pekerjakanlah sekelompok orang untuk menghasilkan blog-blog sebagai strategi Anda selanjutnya.

5. Doronglah Staf untuk Memulai Blog Mereka Sendiri

Orang lebih banyak berelasi dengan orang lain daripada mereka membuat merek. Apakah Anda menyukainya atau tidak, gereja Anda dapat dipersepsikan sebagai sebuah merek, walaupun ada orang-orang di belakang setiap konten. Jika Anda berada dalam lingkungan banyak karyawan, doronglah anggota staf lainnya untuk memulai blog mereka sendiri.

6. Mulailah Sebuah Vlog Senin Pagi yang Terhubung dengan Khotbah

Jika Anda bukan seorang pengkhotbah, izinkanlah saya memberi Anda sedikit rahasia: seringkali, apa yang dikatakan dalam khotbah itu bukanlah segala sesuatu yang bisa dikatakan. Maksud saya adalah bahwa ada kemungkinan sebuah cerita, ilustrasi, atau sudut pandang dari pendeta Anda yang bisa diambil dalam pesannya, tetapi bukan berdasarkan waktu. Manfaatkanlah konten yang tidak digunakan dalam format vlog untuk memberi dorongan kepada orang-orang pada Senin pagi.

7. Mulailah Tantangan Tiga Puluh Hari Melalui Email yang Otomatis

Email itu sangat kuat. Orang memberi perhatian kepada sesuatu yang masuk ke dalam kotak surat mereka. Jadi, mengapa tidak memanfaatkan hal ini untuk menolong pertumbuhan iman orang-orang? Buatlah tiga puluh email khusus yang pendek dan tepat sasaran untuk menantang jemaat Anda dalam beberapa cara tertentu, dan kemudian menceritakan kepada mereka apa yang terjadi. Berilah mereka kesempatan untuk ikut serta (daring dan pribadi) dan manfaatkanlah pemasaran email otomatis melalui MailChimp (ini gratis hingga 2.000 pelanggan) untuk mengirimkan tiga puluh email selama 30 hari. Email yang otomatis menghabiskan 10 dollar per bulan. Inilah cara suatu gereja melakukan tantangan ini dengan baik!murid

8. Buatlah Video Pendek dari Khotbah Hari Minggu

Sebagai gantinya, pasanglah video khotbah secara daring dan di media sosial, editlah klip pendek yang menjelaskan satu ide. Life.Church (yang sebelumnya LifeChurch.tv) melakukan pekerjaan besar ini pada halaman Facebook mereka. Kami baru saja mulai melakukan ini dengan sebaik mungkin pada halaman YouTube dan halaman Facebook.

9. Buatlah Grafis Visual yang Menarik untuk Media Sosial

Jangan pernah meremehkan kekuatan dari sebuah gambar. Jangan pernah meremehkan kekuatan dari pernyataan yang pendek. Hal ini bisa menjadi dorongan bagi seseorang untuk mendekat kepada Allah di tengah situasi yang sulit. Saya menyukai Canva untuk hal ini. Inilah salah satu dari 20 alat dan aplikasi yang baik untuk pendeta.

10. Rekamlah Video dari Seseorang yang Menceritakan Kisah Mereka

Orang-orang bergetar saat mendengar cerita orang-orang tentang bagaimana Allah bekerja dalam hidup mereka. Cerita memiliki kekuatan yang besar, jadi manfaatkanlah ini. Anda harus waspada terhadap kesempatan melakukan hal ini, sebab hal ini berguna. Rekamlah video, unggahlah itu ke YouTube atau Vimeo, lalu bagikanlah itu di jalur media sosial dan di blog gereja Anda.

11. Tulis dan Publikasikanlah Lagu Penyembahan yang Asli

Saya tahu. Lebih mudah berkata daripada melakukan. Akan tetapi, jika Anda mempunyai orang-orang untuk melakukannya, mengapa tidak?

Pemuridan Digital Seharusnya Menjadi Bagian dari Keseluruhan Strategi Anda

Pemuridan digital hanyalah satu hal, sebab orang-orang menghabiskan waktu di dunia digital. Hal yang besar adalah, orang-orang adalah nyata dan kita masih mempunyai pemuridan secara pribadi sebagai sarana normal kita untuk menumbuhkan iman orang-orang. Kuncinya adalah suatu strategi yang bekerja berdampingan dengan keseluruhan strategi pemuridan Anda, dan kemudian buatlah konten yang akan membantu orang-orang bergerak maju dalam perjalanan mereka dengan Allah.

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Ministry
Alamat situs: https://ministrytech.com/uncategorized/can-discipleship-go-digital-11-intentional-steps-get-started/
Judul asli artikel: Can Discipleship Go Digital? 11 Intentional Steps To Get You Started
Penulis artikel: Brandon Kelley