sudut_pandang_jangka_panjang_terhadap_pemuridan

Yesus menulis kisah yang panjang.

Saya dibesarkan di gereja dan sangat religius, tetapi tidak mengenal Yesus. Pada awal usia 20-an, Roh Kudus membuka mata saya yang buta, dan saya melihat kisah penebusan dalam Kitab Suci. Saya terpesona bahwa Allah memilih saya di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan untuk memuji kasih karunia-Nya yang mulia (Efesus 1).

memuridkan_anak_adalah_aktivitas_jangka_panjang

Keluarga saya tadinya tinggal di Perancis. Adik saya dimasukkan ke sekolah dasar setempat tanpa bisa berbicara sepatah kata pun dalam bahasa Perancis. (Jangan salahkan orang tua saya. Mereka baik.) Selama sekitar tiga bulan, dia tidak mengatakan sepatah kata pun di sekolah. Tidak satu pun. Ibu dan Ayah baru saja akan menariknya keluar dari sekolah ketika suatu hari dia masuk ke rumah sambil fasih berbahasa Perancis. Dan, dia tidak pernah melupakan bahasa itu.

tidak_ada_waktu_untuk_memuridkan

Minggu lalu, blog ini berfokus pada pentingnya komunitas iman bergabung dengan para orang tua dan pengasuh dalam pekerjaan pemuridan yang disengaja. Itu memicu percakapan yang cukup hangat dengan beberapa orang dan satu hal yang diangkat adalah sesuatu yang sering ditanyakan para orang tua dan pengasuh kepada saya: "Bagaimana?" Biasanya, pertanyaannya juga disertai dengan penjelasan seperti ini:

C_S_Lewis_tentang_Pemuridan

Walter Hooper dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa C.S. Lewis adalah pribadi paling bertobat yang pernah ia jumpai. Jika saya harus memasukkan apa yang dikatakan Hooper ke dalam bahasa alkitabiah, itu akan menjadi seperti ini: "Sejak Lewis percaya kepada Yesus Kristus hingga hari kematiannya, ia berhasrat, bekerja, dan berjuang, terkadang berhasil dan terkadang gagal, untuk membawa seluruh hidupnya sebagai tawanan bagi Kristus." Seorang penganut Injili akan mengatakan bahwa Lewis adalah murid teladan Kristus. Saya setuju dengan kedua pernyataan tersebut.