Pentingnya Pemuridan dan Pertumbuhan

oleh Dr. Richard J. Krejcir

"Aku sungguh yakin bahwa Ia yang telah memulai pekerjaan baik di antara kamu, Ia juga yang akan menyempurnakannya sampai hari Yesus Kristus. (Filipi 1:6, AYT)"

Bertumbuh di dalam Kristus adalah kunci dari gereja yang bertumbuh. Semua ini adalah tentang menjadi saksi Kristus yang baik dan efektif; dan pada bagaimana panggilan yang diinginkan-Nya bagi gereja Anda untuk dikerjakan. Sebagai tindak lanjutnya, pengajaran dan pendampingan orang-orang Kristen baru maupun lama, adalah kunci pertumbuhan rohani dan replikasi dari menjadi saksi. Jika gereja melupakan pemuridan, orang-orang di dalamnya tidak akan bisa bertumbuh dan mereka tidak bisa menjangkau orang lain. Banyak orang yang akan menyerah dengan Kekristenan sementara yang lain lagi menjadi kebingungan, mandek, atau terlena. Sebagai alternatif, mereka akan mengabaikan doktrin-doktrin atau kultus-kultus yang salah karena mereka tidak mengetahui perbedaannya. Ketika kita melupakan pemuridan, hidup kita berakhir hanya untuk diri kita sendiri saja. Kita melewatkan kesempatan, belajara dari pengalaman, pertumbuhan, dan bahkan menukar upah kekal hanya untuk kesenangan yang fana. Hal tersebut akan berubah menjadi kemarahan dan kepahitan di dalam hidup kita.      

Mengapa kita harus bertumbuh di dalam Kristus? Sebab, Dia hidup dan mati bagi kita, bersedia menyerahkan hidup-Nya untuk membayar hukuman dari dosa kita. Dia tidak hanya memampukan kita melewati panasnya api neraka, tetapi juga memberikan kita hidup yang kekal. Pertumbuhan akan menjadi bukti respons kita kepada siapa Yesus itu dan apa yang telah Dia perbuat bagi kita. Hal itu entah akan menjadi menjijikan atau menarik bagi orang lain, saat kita "menjala" untuk-Nya.

"Akan tetapi sekarang, tanpa Hukum Taurat, kebenaran Allah telah dinyatakan, dan disaksikan melalui Kitab Taurat dan para nabi. Bahkan, kebenaran Allah melalui iman kepada Kristus Yesus diperuntukkan bagi semua yang percaya, karena tidak ada perbedaan; sebab semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan dibenarkan oleh kasih karunia-Nya secara cuma-cuma melalui penebusan di dalam Yesus Kristus;" (Roma 3:21-24, AYT)

Menjadi seorang murid sejati berarti memiliki kesediaan untuk percaya secara utuh pada-Nya dalam semua aspek kehidupan, dari mulai yang tertinggi sampai yang terendah. Itu berarti kita tidak hanya percaya pada-Nya untuk menyediakan keselamatan, tetapi, kita juga mempercayai-Nya untuk masa depan kita. Kita tetap harus percaya pada-Nya bahkan meskipun kita tidak tahu, tidak suka, atau memahami kapan atau di mana Dia memimpin, atau saat hal tersebut tidak populer. Saat kita bertumbuh di dalam Kristus, mata kita harus tetap mengarah kepada-Nya. Dengan melakukannya, kita akan menjadi pengikut-Nya yang lebih baik lagi, dan akan menjadi semakin tidak puas dengan hal yang lain, selain dari panggilan dan kepribadian-Nya.

Allah tidak menyuruh kita untuk mencari orang-orang yang berpindah keyakinan. Dia hanya meminta kita untuk memuridkan. Pemuridan adalah model dan pengajaran untuk orang-orang Kristen tentang ajaran dari Alkitab, doa utama, doktrin, dan kehidupan Kristen, yang mana kita harus memiliki sikap dan hati yang menyembah Kristus. Ya, kita masih tetap harus melakukan penginjilan, tetapi itu bukanlah misi dan panggilan utama. Ketika kita melakukan penginjilan, kita harus sadar bahwa ini merupaka peran Roh Kudus untuk membawa orang-orang kepada hubungan intim dengan Allah. Ini adalah aksi intervensi Allah dan kasih karunia. Dia memakai kita sebagai alat-Nya, tetapi Dialah alasannya. Kita adalah wujud nyata dari hidup dan perbuatan-Nya! Kita harus peduli dan membagikan kasih dan kepribadian-Nya kepada orang lain. Kita harus patuh dan menjangkau orang lain, tetapi kita tidak bisa memimpin mereka ke mana-mana. Dialah yang akan memimpin! Tujuan kita adalah untuk menyembah dan mencontohkannya kepada orang lain; tidak hanya dalam pelayanan ibadah di gereja, tetapi juga dalam gaya hidup yang berserah dan dicurahkan kepada-Nya. Akan tetapi, dengan begitu, ketika kita jujur dan asli dalam kehidupan Kristen kita, maka kita sebenarnya sedang melakukan penginjilan yang efektif dan dengan lebih kuat serta lebih sering membawa orang lain kepada Kristus.

Bagaimana cara dari fokus kita kepada-Nya dan bukan pada penginjilan justru membantu kita menjadi seorang penginjil? Karena, ketika fokusnya ada pada penginjilan, itu hanya akan berkutat di dalam masalah angka dan angka, dan cara pikir ini bersifat tidak tulus dan tidak efektif. Dalam kehidupan nyata, hati yang berpusat pada penyembahan akan bergerak pada gereja yang juga mencurahkan hidupnya kepada komunitas; sebuah mercusuar dari kasih Allah dan kepedulian kepada dunia. Hal tersebut akan mencotohkan keserupaan dengan Kristus kepada komunitas tersebut; mendorong orang-orang untuk menyerahkan diri mereka sendiri kepada Yesus Kristus. Akan tetapi, ini hanyalah permulaannya. Ketika kita menyembah Kristus dengan segenap hati dan pikiran, kita berfokus kepada-Nya dan akan terdorong untuk menjadi saksi-saksi-Nya. Kristus berkarya di dalam kita yang akan menular kepada orang lain yang mencari-Nya.

Bagaimana Untuk Bertumbuh di dalam Iman

Biarlah mata kita tertuju pada Yesus, Sang Pencipta dan Penyempurna iman kita, yang demi sukacita yang telah ditetapkan bagi-Nya, rela menanggung salib dan mengabaikan kehinaan salib itu. Dan, sekarang, Ia duduk di sebelah kanan takhta Allah (Ibrani 12:2, AYT)."

Kita ada untuk memanggil nama-Nya! Dua Tawarikh mengatakan, "dan jika umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa, dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat ...," Apakah Anda melihat situasinya? Kata "if (jika - Red)" harus menjadi "do (lakukan - Red)"; kita ada untuk menanggung apa yang telah diterima Allah dari kita, sehingga seluruh ayat itu akan digenapi di dalam kita. "... Aku akan mendengar dari surga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan tanah mereka. (2 Tawarikh 7:14, AYT)." Untuk bisa bertumbuh berarti harus berbalik dari dosa, mencari Dia, giat berdoa, bertindak dengan hikmat, mencari kebenaran-Nya, dan bersikap dewasa. Kita tidak boleh lari dari-Nya atau memperbolehkan keinginan-keinginan kita untuk menjadi egois dan penuh dosa. Kita harus fokus kepada persepsi-Nya dan mengizinkan hidup kita untuk dipenuhi dengan Kristus. Ketika kita memanggil nama Tuhan, panggilan tersebut akan bergema dan didengar oleh mereka yang ada di sekitar kita. 

Kita bertumbuh saat kita melihat ke arah-Nya dan percaya pada-Nya, pada saat hidup kita sedang melekat kepada Kristus. Itu berarti perburuan yang hati-hati dan pertumbuhan yang terus menerus, tidak hanya dengan melihat saja, tetapi lebih dalam lagi dan dalam hidup yang berkomitmen. Yesus adalah Penulis dan Penyelesai iman kita. Bertumbuh adalah menyerahkan kehendak kita kepada-Nya. Penyerahan adalah proses di mana kita tumbuh melalui-Nya dan kehendak-Nya, jauh dari kehendak kita. Penyerahan adalah membuat Yesus Tuhan Allah Semesta menjadi Tuhan atas hidup kita, sehingga, penyembahan, pemuridan, dan pertumbuhan bisa terjadi. Supaya semua ini benar-benar terjadi, kita harus membuang semua kesalah-pahaman dari asumsi-asumsi, persepsi, pemikiran ceroboh, pemirikan yang salah, dan lain-lain yang membatasi petumbuhan kita, sehingga kita bisa menyediakan ruang bagi-Nya.

Hal ini bisa dimulai dengan kesadaran kita bahwa Yesus sebagai "pencipta" iman kita dan Dia juga yang mengajari cara untuk mengendalikan perlombaan itu menurut kehendak Allah untuk kemuliaan-Nya, penyembahan-Nya, dan tujuan-Nya. Sehingga, kita mendapat keintiman yang lebih dalam dengan Tuhan sebagai Panglima dan Teman, sebagai Allah dan Raja kita, sebagai penyedia Kasih Karunia, sebagai Kekasih kita, dan sebagai alasan mengapa kita hidup. Di dalam tujuan-Nya, kita dapat menemukan kepuasan yang sesungguhnya, suka cita, dan penggenapan. Hal tersebut bisa dirangkum dalam sebuah pepatah, "kita tidak bisa melakukan pekerjaan Allah jika kita bukanlah umat Allah." Sebelum menjadi efektif, kita perlu untuk bertumbuh. 

Saya sudah berkecimpung dalam pelayanan kependetaan sebagai profesi sejak 1982, dan sebagai pelayan paruh waktu beberapa tahun setelahnya. Saya dapat secara pasti memberitahu Anda satu hal yang menahan orang-orang untuk menerima Kristus sebagai Juru Selamat mereka dan terlahir kembali, yaitu disebabkan karena mereka tidak mau mengakui kebutuhan mereka; mereka tidak ingin ditegur. Mereka tidak mau mengakui bahwa ada sesuatu yang mendasar yang salah dengan mereka. Mereka masih berpegang dengan ide yang menyatakan bahwa ada beberapa hal baik dari mereka yang harus diterima oleh Allah, dan jika mereka melakukan lebih banyak hal baik daripada hal yang jahat, maka Dia harus mengizinkan mereka untuk masuk ke surga. Tidak ada yang lebih destruktif dalam dunia Teologi, daripada hal yang dikhotbahkan oleh banyak gereja tentang ide bahwa kita ini baik-baik saja, sebagaimana adanya kita sekarang. Tidak perlu pertobatan. Ayolah, mari semua!! Namun, Alkitab mengatakan kita tidak bisa datang kepada-Nya; Dialah yang datang kepada kita. Kristus akan menyelamatkan kita hanya jika kita mengakui kebutuhan kita dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru selamat; tetapi hanya sedikit yang akan melakukannya. Sama halnya dengan orang-orang Kristen yang kekurang motivasi untuk menjadi saksi Allah; mereka enggan untuk mengakui bahwa orang lain juga membutuhkan itu. Hal tersebut bukanlah aturan resmi sebagai orang Kristen; akan tetapi, itu lebih kepada penjelasan yang kita buat karena ketakutan, kepuasan, dan keraguan kita. Di samping usaha-usaha kita tadi, kita tidak memenuhi hukum Allah. Kita memang tidak bisa melakukannya. Orang-orang sangat butuh seorang Penyelamat! Jadi, berhati-hatilah mempertimbangkan batasan-batasan dalam pemikiran Anda yang menghalangi Anda dari kebenaran inti dan realitas kehidupan: Karena Allah sangat mengasihi dunia ini, Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16, AYT). Batasan apa yang menghalangi Anda dalam memberikan proklamasi akan kasih kepada orang lain? Kita semua harus menemukan dan menghilangkannya.

Namun, orang yang benihnya tertabur di tanah yang baik, inilah orang yang mendengarkan firman itu dan memahaminya. Dialah yang benar-benar berbuah dan menghasilkan, ada yang 100 kali lipat, beberapa 60, dan beberapa 30 (Matius 13:23, AYT)."

Di dalam Matius 13:23 (AYT),  kita melihat ada dua kunci yang menghantam dasar dari kepuasan kita, dengar ... dan lakukan. Dia memanggil kita bangun untuk melakukan sesuatu dengan iman kita, tidak hanya duduk di bangku dan mengeluh, atau bersandar di atas sofa saat hidup Anda dikendalikan. Sebuah panggilan itu diucapkan. Sebuah aksi harus dilakukan untuk mengamankan bahwa ajaran-Nya akan berdampak. Kita tidak bisa hanya mendengar saja; kita harus menaati. Ketaatan tidak terletak pada kata-kata, tetapi di dalam praktik dan tindakan yang menggambarkan perkataan kita. Ini bukan tentang keselamatan kita; ini tentang harga dan dampak kita. Keselamatan yang kita miliki dari iman mungkin akan menyelamatkan kita, tapi apa dampaknya jika kita tidak melakukan sesuatu terhadapnya? Sesuai pilihan-Nya, kapan pun kita membaca atau mendengar Firman Allah, kita akan memiliki keinginan untuk mengindahkan panggilan tersebut dan melakukannya dalam tindakan.

"Karena itu, Saudara-saudaraku yang terkasih, sebagaimana kamu selalu taat -- bukan hanya ketika aku ada bersamamu, lebih-lebih sekarang ketika aku tidak bersamamu -- kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar. Sebab, Allahlah yang bekerja di dalam kamu, baik untuk mengingini maupun untuk mengerjakan apa yang menyenangkan-Nya." (Filipi 2:12-13, AYT) 

Akan tiba waktu di mana kita tidak menyukainya. Hidup itu keras; penuh dengan rintangan dan rasa sakit yang akan melumpuhkan kita. Jadi, kita terus hidup dengan ketidak-mampuan yang permanen, tidak mampu untuk melompati batasan yang sebenarnya bisa didaki; bahkan 3/4 lebih mudah ketika kita dibawa oleh Kristus sendiri. Tahukah Anda untuk mengikat seekor kuda hanya diperlukan sebuah tali pengikat sederhana? Tahukah Anda jika seekor kuda bisa dengan mudah untuk memutuskannya seperti kita memutuskan tali layang-layang? Kuda tersebut tidak pernah mencoba melakukannya karena dia berpikir dia tidak bisa. Anda bisa melewati batas untuk bertumbuh dalam penyembahan dan iman yang lebih dalam kepada Kristus karena Dia di sana dengan kuasa penyembuhan-Nya. Ketika kita mengabaikan-Nya, hidup kita hanya akan berjalan di tempat, terus merasakan sakit. Benar, kita akan merasakan sakit dalam berusaha dan kita butuh waktu untuk memulihkannya. Akan tetapi, kita harus menetapkan batas dari pemulihan, tidak untuk selamanya menjadi tidak bisa, yang bisa menghalangi kita untuk melekat kepada-Nya. Ketaatan akan mengesampingkan perasaan kita sehingga kita akan tetap teguh dan aman.
 
Kita semua dipanggil untuk mewujud-nyatakan iman kita. Sekarang kita bisa mengambil relasi, pendampingan, dan pembelajaran, dan mengeluarkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal tersebut sering diekspresikan dalam proyek pelayan dan misi, tetapi itu hanyalah sebagian kecil, meskipun itu adalah aspek penting dalam pelayanan. Pelayanan adalah bagaimana kita menghidupi kehidupan kita sehari-hari, mencontohkan karakter-Nya kepada orang-orang di sekitar kita. Ketika kita dalam pelayanan, kita harus sadar, ini bukanlah tentang yang kita lakukan, tapi siapa yang bisa kita perlengkapi. Ketika kita mempraktikan secara berulang-ulang yang kita apa yang sudah kita pelajari kepada orang lain, kita juga sedang dibangun. Kita dipanggil untuk membangun jaringan relasi, sehingga kita bisa menguatkan orang lain melalui pertemanan dan pembimbingan.

Firman Allah harus menyentuh siapa kita dan mengubah inti dari keberadaan kita. Kita tidak bisa membimbing orang lain kepada-Nya saat kita sendiri tidak tahu caranya, dan, untuk mengetahui caranya, kita harus memiliki pengetahuan. Pengetahuan datang dari pengalaman, dan pengalaman datang dari pemuridan. Kehendak Allah adalah saat kita belajar Firman-Nya yang akan merubah kebiasaan kita. Seorang Kristen, khususnya seorang pemimpin gereja, harus memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk melakukan perkerjaan yang perlu diselesaikan. Murid itu akan menjadi wadah yang hidup sehingga Firman Allah bisa memeliharanya. Dia harus belajar dan menerapkan Kitab Suci, tidak hanya membacanya saja, seperti novel. Firman Allah harus menyentuh siapa kita dan merubah inti kehidupa kita. Ini adalah pengetahuan yang memimpin dan merubahnya. 

Dari kepribadian Kristus muncullah tindakan-Nya; jika kita memutuskan untuk mengikuti-Nya. Kemudian, nilai-nilai dari keseharian kita, hal-hal yang menuntun kebiasaan kita, akan secara berurutan, memengaruhi orang lain juga. Anda tidak dapat memimpin saat Anda belum pernah dipimpin, atau saat Anda tidak tahu arah untuk pergi. Itulah mengapa, pemuridan sangat esensial sebagai aspek untuk menjadi seorang Kristen, khususnya untuk menjadi saksi. Kita dipanggil, tidak hanya untuk menggambarkan iman dan pemuridan, tapi untuk melakukannya, tidak hanya untuk membacanya, tapi untuk melakukannya, dan tidak hanya membicarakannya, tetapi untuk melakukannya. Seseorang tidak bisa hanya berpikir tentang makan malam dan memuaskan rasa lapar; makanan itu harus dikumpulkan, disiapkan, lalu dimakan. Gereja yang efektif akan membahas Kitab Suci dan panggilan dari Allah kita secara serius, mengumpulkan, mempersiapkan, lalu kemudian melakukannya, sehingga kita bisa ambil bagian dalam makan malam-Nya.                  

Hati yang terpusat dalam penyembahan akan membantu gereja, yang tumbuh karena mencurahkan semuanya kepada Kristus dan efektif dalam komunitas, sebuah mercusuar dari kasih Allah dan peduli terhadap doa dan aksi kepada dunia.

1. Mengapa bertumbuh dalam iman juga mencakup lebih dari sekedar meminta Kristus untuk tinggal di dalam hati dan kehidupan Anda?

2. Apa yang telah Anda lakukan dalam mengokohkan hidup Anda di dalam Kristus?

3. Menurut Anda, apa yang menjadi kunci untuk menemukan dan mengembangkan iman?

4. Apa yang akan Anda lakukan dari hanya menggambarkan iman dan pemuridan kepada tindakannya; tidak hanya meminta untuk hal itu, tapi benar-benar melakukannya? Apa yang akan Anda perbuat dengan ini?

Lakukan perjalanan Anda di dalam Tuhan; percayalah kepada-Nya dan Dia akan melakukan hal ini: "Serahkan jalanmu kepada TUHAN, percayalah kepada-Nya, dan Dia akan bertindak. Dia akan mendatangkan kebenaranmu seperti terang, dan keadilanmu seperti siang hari. Jadilah tenang dalam TUHAN, dan nantikan Dia dengan sabar. Jangan marah oleh karena orang yang makmur di jalannya, orang yang melakukan niat jahat (Mazmur 37:5-7, AYT)." (t/Nikos)          

Diterjemahkan dari:
Nama situs: ChurchLeadership.org
Alamat URL: http://www.churchleadership.org/apps/articles/default.asp?articleid=42814&columnid=
Judul asli artikel: Church Leadership: The Importance of Discipleship and Growth
Penulis artikel: Dr. Richard J. Krejcir
Tanggal akses: 15 Agustus 2018