Growing Together Juni “Waktunya Healing!”

Kelompok belajar, berbagi, dan bertumbuh bersama dalam kasih yang berpusatkan pada Kristus sehingga semua anggota menikmati hidup Kristen yang penuh vitalitas, sukacita, dan alkitabiah.

A. Pelaksanaan

Nama WAG: Growing Together Juni 2025
Tema WAG: Waktunya Healing!
Deskripsi WAG: Sebulan berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang "healing: bangsa, gereja, keluarga, dan digital" yang dilihat dari sudut pandang iman Kristen.
Presentasi Pelaksanaan Teknis WAG “Waktunya Healing!” => Jumat, 30 Mei 2025.
Pelaksanaan WAG “Waktunya Healing!” => 2 - 28 Juni 2025.
Jumlah peserta = 57 peserta, 4 peserta keluar.
9 peserta tidak berbagi dalam diskusi: 6 orang (GT 1), dan 3 orang (GT 2).
Total respons yang masuk ada 810 chat: 504 chat (GT 1), dan 306 chat (GT 2).
Evaluasi Keseluruhan Diskusi:
1. Keaktifan diskusi didominasi orang-orang tertentu, sehingga diskusi belum merata untuk semua peserta.
2. Diskusi cenderung ramai, namun hanya didominasi oleh peserta tertentu.
3. Fasilitator aktif memengaruhi keberlangsungan dan kualitas diskusi.
4. Koordinasi antar fasilitator pada umumnya berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa yang tidak aktif.
5. Hari kerja lebih aktif dibanding akhir pekan; akhir pekan cenderung sepi.
6. Ada pertanyaan yang tidak direspons oleh peserta.
7. Beberapa topik dianggap berat atau kurang familiar, seperti Healing: Digital, sehingga memicu perbedaan pendapat dan kebingungan.

B. Narasumber dan Moderator

Narasumber Pengarahan Diskusi "Waktunya Healing!” = Bima.
Fasilitator WAG: Aurel, Tian, Milly, Rei, Mei, Roma, Bima, Santi, Sujono, Silvana, Pirbot, Andhy Dharmadji, Kristina, Linna, Sarah.

C. Peserta

Jumlah Pendaftar: 57
Jumlah Anggota: 57
Peserta Baru: 5

D. Topik Diskusi

Topik 1: Healing: Bangsa

Pertanyaan Senin-Selasa, 2-3 Juni 2025
Menurut Anda, luka rohani atau moral apa yang sedang dialami bangsa kita saat ini? Dalam saat teduh atau pembacaan firman Tuhan Anda, adakah ayat yang pernah menguatkan atau menegur Anda berkaitan dengan kondisi bangsa ini? Bagaimana ayat itu berbicara tentang healing seperti apa yang dibutuhkan oleh bangsa ini?

Pertanyaan Rabu-Kamis, 4-5 Juni 2025
Pernahkah Anda mengalami atau menyaksikan bentuk nyata keterlibatan orang percaya dalam upaya pemulihan bagi bangsa ini? Bagikan pengalaman atau kesaksian yang Anda alami atau ketahui. Apa arti pentingnya bagi Anda?

Pertanyaan Jumat-Sabtu, 6-7 Juni 2025
Bagikan aksi nyata yang sedang/akan Anda lakukan untuk terlibat dalam pemulihan bagi bangsa ini berdasarkan pelajaran dari firman Tuhan dan kesaksian orang percaya yang sudah kita diskusikan bersama. Apa pokok doa Anda terkait pemulihan bagi bangsa dan negara kita? Kita akan doakan bersama-sama.

Review

Diskusi menunjukkan bahwa bangsa ini mengalami luka moral dan rohani yang dalam (korupsi, perpecahan, intoleransi, dll.), dan pemulihan sejati hanya bisa dimulai dari pertobatan, doa syafaat, serta keteladanan hidup umat Tuhan yang kembali kepada firman dan menghadirkan kasih di tengah masyarakat.(2 Taw. 7:14, 1 Tim. 2:1-2, Im. 25:23, Ams. 14:2, Yes. 61:1-3, Kis. 13:47, dll.).
Diskusi peserta menunjukkan bahwa keterlibatan orang percaya dalam pemulihan bangsa sangat nyata dan beragam, mulai dari doa, pelayanan sosial, pendidikan, pemberdayaan, hingga kesaksian hidup, yang semuanya menjadi wujud nyata iman dan kasih Kristus bagi masyarakat serta pengharapan bagi Indonesia yang lebih baik.
Diskusi peserta menunjukkan bahwa aksi-aksi nyata yang akan dilakukan dalam keterlibatan bagi pemulihan bangsa antara lain: melalui doa yang sungguh-sungguh, teladan hidup yang konsisten, pelayanan sosial yang nyata, serta keterlibatan aktif orang percaya dalam membangun keluarga, komunitas, dan bangsa dengan kasih dan iman kepada Tuhan.

Referensi:

Topik 2: Healing: Gereja

Pertanyaan Senin–Selasa, 9-10 Juni 2025
Selamat Merayakan Hari Lahirnya Gereja - Pentakosta. Dari Kisah Para Rasul 2 dan bagian lain dalam Alkitab, bagaimana gereja mula-mula mengalami pemulihan dan pertumbuhan di tengah tantangan? Apa yang bisa kita pelajari dari gereja ini?

Pertanyaan Rabu–Kamis, 11-12 Juni 2025
Bagikan pengalaman Anda tentang apa saja tantangan dan penderitaan yang pernah dan sedang dihadapi gereja saat ini, baik secara global maupun lokal? Apa yang harus diperbaiki dalam bagian ini?

Pertanyaan Jumat–Sabtu, 13-14 Juni 2025
Apa langkah nyata yang bisa Anda lakukan untuk turut membangun dan menyemangati gereja lokal Anda agar kembali hidup dalam kuasa Roh Kudus dan semangat pelayanan sejati?

Review

Diskusi menunjukkan bahwa pemulihan dan untuk pertumbuhan gereja terjadi ketika gereja hidup dalam kuasa Roh Kudus, setia pada pengajaran firman, saling mengasihi dalam persekutuan yang kokoh, serta berani bersaksi meski menghadapi tantangan dan penderitaan. Di situlah Tuhan menyatakan kuasa-Nya.
Diskusi menegaskan bahwa tantangan terbesar gereja saat ini adalah kecenderungan menjadi pasif, nyaman, dan suam-suam kuku di tengah penganiayaan, sekularisme, dan penyimpangan ajaran. Gereja perlu kembali pada kuasa Roh Kudus, kesatuan, pemuridan sejati, dan ketaatan penuh pada firman Tuhan untuk mengalami pemulihan dan pertumbuhan sejati.
Diskusi menunjukkan kerinduan untuk memulai perubahan dari diri sendiri melalui kehidupan rohani yang intim dengan Tuhan, pelayanan yang murni, pemuridan yang berdampak, serta keberanian gereja untuk menjadi terang dan garam di tengah tantangan zaman tanpa kompromi terhadap kebenaran firman Tuhan.

Referensi:

Topik 3: Healing: Keluarga

Pertanyaan 1 Senin-Selasa, 16-17 Juni 2025
Mengapa keluarga perlu mengalami pemulihan yang sejati, dan apa bahayanya jika luka dalam keluarga tidak disembuhkan? Bagikan pengalaman Anda!

Pertanyaan 2 Rabu-Kamis, 18-19 Juni 2025
Temukan satu contoh dalam Alkitab tentang keluarga yang mengalami pemulihan. Dari kisah itu, prinsip-prinsip penting apa saja yang bisa kita pelajari tentang pemulihan yang sejati dalam keluarga?

Pertanyaan 3 Jumat-Sabtu, 20-21 Juni 2025
Langkah praktis apa yang bisa kita ambil untuk mulai/melanjutkan proses pemulihan dalam keluarga kita? Apa tantangan yang mungkin kita hadapi dan bagaimana menghadapinya bersama Tuhan? Silakan saling berbagi!

Review

Diskusi peserta menunjukkan bahwa pemulihan keluarga sangat penting karena luka yang tidak disembuhkan akan berdampak turun-temurun, merusak relasi, dan menghambat pertumbuhan rohani, sedangkan pemulihan sejati dalam Kristus menghadirkan kasih, pengampunan, dan masa depan yang baru.
Diskusi peserta menunjukkan bahwa kisah-kisah pemulihan keluarga dalam Alkitab (Yakub dan Esau, Yusuf dan saudaranya, Hana, Kel. Daud, perumpamaan anak yang hilang, dll.), mengajarkan bahwa pengampunan, pertobatan, dan campur tangan Tuhan adalah kunci penting untuk menghadirkan kesatuan, kasih sejati, dan masa depan yang baru bagi keluarga yang hancur.
Diskusi menunjukkan bahwa pemulihan keluarga dimulai dari kerendahan hati untuk berubah, membangun komunikasi sehat, dan komitmen rohani bersama, meski menghadapi tantangan seperti ego, luka lama, dan kurangnya waktu—semua dapat dihadapi dengan iman, doa, dan pertolongan Tuhan yang setia menyertai prosesnya.

Referensi:

Topik 4: Healing: Digital

Pertanyaan 1 Senin-Selasa, 23-24 Juni 2025
Mengapa seseorang memerlukan "healing digital"? Apakah ada "luka digital" sehingga perlu ada pemulihan? Bagikan pengalaman Anda.

Pertanyaan 2 Rabu-Kamis, 25-26 Juni 2025
Silakan cari tahu tentang Christian Digital Quotient (CDQ) dan Biblical Digital Quotient (BDQ). Menurut Anda, mengapa dua hal itu penting bagi orang percaya dalam proses "healing digital" atau untuk pencegahan terhadap "luka/bahaya digital"?

Pertanyaan 3 Jumat-Sabtu, 27-28 Juni 2025
Silakan bagikan rencana/langkah-langkah "healing digital" Anda saat ini agar tetap/kembali "sehat digital", khususnya sebagai orang percaya. Jika ada referensi Alkitab terkait langkah-langkah tersebut, silakan disertakan.

Review

Diskusi peserta menunjukkan bahwa “healing digital” dibutuhkan karena dampak negatif dunia digital dapat melukai iman, emosi, dan relasi, sehingga kita perlu kembali kepada disiplin rohani, kesadaran diri, dan pemulihan relasi dengan Tuhan agar hidup digital kita tidak dikuasai teknologi, tetapi diarahkan untuk memuliakan-Nya.
Hasil diskusi peserta menegaskan bahwa CDQ dan BDQ adalah bekal penting yang bukan hanya menjadi kompas rohani dan filter iman untuk mencegah luka digital, tetapi juga sebagai dasar hidup bijak, mencerminkan Kristus, dan menjadi berkat yang memuliakan Tuhan di dunia digital.
Hasil diskusi peserta menunjukkan bahwa "healing digital" butuh langkah sadar seperti membatasi waktu layar, memprioritaskan relasi nyata dan pertumbuhan rohani, menggunakan teknologi untuk memberkati, serta menjaga hati tetap fokus kepada Tuhan agar hidup digital tetap sehat, bijak, dan memuliakan-Nya.

Referensi: