Growing Together Mei “Gereja dan Amanat Agung”

Kelompok belajar, berbagi, dan bertumbuh bersama dalam kasih yang berpusatkan pada Kristus sehingga semua anggota menikmati hidup Kristen yang penuh vitalitas, sukacita, dan alkitabiah.

  1. Pelaksanaan

    • Nama WAG: Growing Together Mei 2025
    • Tema WAG: Gereja dan Amanat Agung
    • Deskripsi WAG: Sebulan menelusuri jejak Amanat Agung dari PL hingga PB, memahami peran gereja masa kini, merespons tantangan pada era digital, dan mengambil bagian secara pribadi untuk masa depan.
    • Presentasi Pelaksanaan Teknis WAG “Gereja dan Amanat Agung” ⇒ Kamis, 2 Mei 2025.
    • Pelaksanaan WAG “Gereja dan Amanat Agung” ⇒  5 - 31 Mei 2025.
    • Peserta tidak berbagi dalam diskusi : 
      ⇒ GT 1: 5 orang dan GT 2: 7 orang.
    • Total respons yang masuk ada 823 chat:
      ⇒ GT 1372 chat dan GT 2: 451 chat.
    • Evaluasi Keseluruhan Diskusi:
      • Masih ada peserta yang keaktifannya di bawah 5 selama diskusi berlangsung.
      • Keaktifan diskusi didominasi peserta lama sehingga diskusi belum merata.
      • Masih ada beberapa peserta yang copas dari AI langsung.
      • Tidak ada diskusi yang OOT.
      • Terima kasih untuk fasilitator partners GT Mei.
  2. Narasumber dan Moderator

    • Narasumber Pengarahan Diskusi "Gereja dan Amanat Agung” =  Bima.
    • Fasilitator WAG = Bima, Mei, Roma, Tian, Rei, Melisa, Milly, Aurel, Soejono Halim, Dwi Kanti, Sisca Marindra, Tumbur Silalahi, Rian, Rohana Purnama.
  3. Peserta

    • Pendaftar: 71
    • Peserta Baru: 8
    • Peserta keluar: 4
  4. Topik Diskusi

Topik 1: Amanat Agung PL dan PB (5 - 10 Mei 2025)

Pertanyaan diskusi:

Pertanyaan 1 (Senin-Selasa, 5-6 Mei 2025)
Bagaimana sejarah "Amanat Agung" dilihat dari sudut pandang Perjanjian Lama? Silakan bagikan pelajaran penting dari ayat-ayat firman Tuhan yang Anda selidiki terkait sejarah Amanat Agung dari PL.

Pertanyaan 2 (Rabu-Kamis, 7-8 Mei 2025)
Apa yg Anda ketahui dan pelajari tentang Amanat Agung dalam PB? Bagaimana pengetahuan/pelajaran tersebut memengaruhi hidup dan tindakan Anda saat ini dalam menghidupi Amanat Agung.

Pertanyaan 3 (Jumat-Sabtu, 9-10 Mei 2025)
Pelajaran penting apa yang Anda dapatkan dari sejarah Amanat Agung dalam PL dan PB sebagai satu kesatuan dari rencana kekal Allah?

Review:

  • Amanat Agung sudah dimulai sejak Perjanjian Lama, ketika Allah memanggil Abraham untuk menjadi berkat bagi semua bangsa (Kej. 12:1–3). Israel dipanggil menjadi terang bagi bangsa-bangsa (Yes. 49:6), dan Mazmur menyuarakan kerinduan agar keselamatan Tuhan dikenal di seluruh bumi (Mzm. 67:1–3). Rumah Tuhan disebut sebagai tempat doa bagi segala bangsa (Yes. 56:6–7), dan kehidupan umat Allah menjadi kesaksian bagi bangsa lain (Ul. 4:6–8). Kisah Yunus dan nubuat Zakharia menegaskan bahwa misi Allah bersifat universal dan inklusif, yang digenapi dalam Amanat Agung di Perjanjian Baru.
  • Amanat Agung adalah perintah langsung dari Yesus bagi semua orang percaya untuk memberitakan Injil dan memuridkan semua bangsa, bukan hanya lewat perkataan, tetapi juga melalui kesaksian hidup yang mencerminkan kasih Kristus. Amanat ini harus dijalani sebagai gaya hidup, bukan sekadar program gereja, dengan teladan hidup, pelayanan praktis, dan ketergantungan penuh pada kuasa Roh Kudus. Meskipun ada tantangan seperti rasa takut, ketidakkonsistenan, atau minimnya dukungan gereja, para murid Kristus tetap dipanggil untuk setia melangkah dalam kasih, ketaatan, dan pemanfaatan teknologi sebagai alat bantu untuk menjangkau jiwa-jiwa.
  • Amanat Agung bukanlah perintah baru, melainkan bagian dari rencana kekal Allah yang telah dimulai sejak Perjanjian Lama, saat Ia memanggil Abraham untuk menjadi berkat bagi semua bangsa. Misi global ini digenapi dalam Yesus Kristus melalui hidup, kematian, dan kebangkitan-Nya, dan kini diteruskan oleh gereja. Setiap orang percaya dipanggil menjadi mitra Allah dalam membawa Kabar Baik, memuridkan, dan menyatakan kasih-Nya kepada dunia. Amanat Agung berlaku lintas zaman dan budaya, dari zaman Abraham hingga era digital dan AI, dan dijalankan dengan kuasa Roh Kudus dalam setiap konteks kehidupan.

Referensi:

Topik 2: Amanat Agung dan Gereja (12 - 17 Mei 2025)

Pertanyaan diskusi:

Pertanyaan 1 (Senin-Selasa, 12-13 Mei 2025)
Silakan selidiki dan bagikan fakta-fakta penting (disertai ayat referensi) tentang bagaimana jemaat mula-mula menjalankan Amanat Agung? Apa saja tantangan yang mereka hadapi?

Pertanyaan 2 (Rabu-Kamis, 14-15 Mei 2025)
Dari hasil penggalian dan diskusi Senin + Selasa, menurut Anda, apa perbedaan gereja mula-mula dalam melaksanakan Amanat Agung dengan gereja saat ini? Apa kekuatan dan kelemahan masing-masing?

Pertanyaan 3 (Jumat - Sabtu, 15-17 Mei 2025)
Dari setiap sharing Rekan2 dalam grup ini terkait Amanat Agung dan Gereja, hal baru apa yang Anda pelajari/yang paling berkesan dan secepatnya bisa diusulkan untuk diterapkan dalam gereja?

Review:

  • Amanat Agung adalah perintah utama dari Yesus untuk menjangkau semua bangsa dengan Injil (Mat. 28:18–20), yang dijalankan oleh jemaat mula-mula dengan kuasa Roh Kudus (Kis. 1:8). Mereka memberitakan Injil mulai dari Yerusalem, menyebar ke Yudea, Samaria, hingga ke bangsa-bangsa lain melalui misi Petrus dan Paulus. Meski menghadapi penganiayaan, penolakan, konflik, dan keterbatasan, mereka tetap taat, bersatu, dan berani bersaksi. Semangat dan ketekunan mereka menjadi teladan bagi gereja masa kini untuk terus setia melaksanakan Amanat Agung di tengah berbagai tantangan.
  • Gereja mula-mula melaksanakan Amanat Agung secara personal, relasional, dan dipenuhi kuasa Roh Kudus, meski dalam keterbatasan dan penganiayaan. Sementara itu, gereja masa kini punya sumber daya dan teknologi besar, tetapi sering bergantung pada program, strategi, dan struktur, bukan Roh Kudus. Gereja mula-mula kuat dalam kesatuan, pemuridan nyata, dan kesaksian hidup; sedangkan gereja kini kuat dalam jangkauan global tapi lemah dalam kedalaman relasi dan semangat pengorbanan. Gereja masa kini perlu belajar dari semangat mula-mula: menjadikan Amanat Agung sebagai gaya hidup, bukan sekadar program.
  • Hal yang paling berkesan dan bisa langsung diterapkan dari pembahasan ini adalah kesadaran bahwa pemuridan adalah gaya hidup dan Amanat Agung harus kembali menjadi prioritas utama gereja. Gereja tidak bisa lagi hanya mengandalkan program besar atau pelayanan dari mimbar, tetapi harus dimulai dari pemimpin yang hidup sebagai murid Kristus, lalu membangun komunitas kecil yang intentional, relasional, dan misioner. Setiap jemaat dipanggil untuk aktif memberitakan Injil—bukan sekadar hadir di gereja, tapi menjadi saksi Kristus dalam keseharian, dengan dukungan pelatihan praktis, komunitas yang saling membangun, dan pemanfaatan media digital secara strategis.

Referensi:

Topik 3: Amanat Agung pada Era Digital (19 - 24 Mei 2025)

Pertanyaan diskusi:

Pertanyaan 1 (Senin-Selasa, 19-20 Mei 2025)
Berdasarkan Amanat Agung Tuhan Yesus dalam Matius 28:19–20, menurut Anda, apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan (SWOT) dalam menjalankan perintah ini pada zaman digital/AI sekarang?

Pertanyaan 2 (Rabu-Kamis, 21-22 Mei 2025)
Dari hasil diskusi sebelumnya, kita melihat ada beberapa kelemahan dan tantangan dalam menjalankan Amanat Agung di zaman digital/AI. Menurut Anda, bagaimana sebaiknya kita menyikapi atau menghadapinya? Apa yang bisa dilakukan agar tantangan ini tidak membuat gereja mundur, tetapi justru makin maju dalam menjangkau jiwa?

Pertanyaan 3 (Jumat-Sabtu, 22-23 Mei 2025)
Berdasarkan kekuatan dan kesempatan Amanat Agung dalam era digital, silakan bagikan satu ide konten atau program yang bisa diterapkan dalam gereja untuk bisa mengajarkan apa yang sudah Yesus ajarkan kepada generasi digital. Kiranya bisa jadi berkat.

Review:

  • Teknologi digital memberi peluang besar untuk penginjilan dan pemuridan yang luas dan kreatif, tetapi harus dijalankan dengan bijaksana, karena risiko kehilangan kedalaman relasi dan penyimpangan ajaran sangat nyata, sehingga gereja perlu menyeimbangkan antara strategi digital dan fondasi iman yang kokoh.
  • Gereja harus bersikap terbuka, bijak, dan proaktif menghadapi era digital dengan tetap berakar pada firman Tuhan, membangun kolaborasi antar generasi, serta menggunakan teknologi secara kreatif dan bertanggung jawab untuk mempercepat Amanat Agung tanpa kehilangan relasi yang autentik dan ketergantungan pada Roh Kudus.
  • Gereja perlu mengembangkan konten digital yang kreatif, relevan, dan aplikatif seperti video pendek, animasi, dan program interaktif yang mengajarkan ajaran Yesus secara praktis agar dapat menjangkau dan membentuk iman generasi digital dengan cara yang sesuai dengan gaya hidup mereka.

Referensi:

Video:

PPT:

Topik 4: Amanat Agung, Masa Depan, Aku (26 - 31 Mei 2025)

Pertanyaan diskusi:

Pertanyaan 1 (Senin-Selasa, 26-27 Mei 2025)
Silakan bagikan kesaksian/sharing pengalaman ketika pertama kali/awal mula Anda memahami bahwa Amanat Agung adalah juga tugas Anda sebagai murid Kristus? Ayat/bagian mana dalam firman Tuhan yang memberikan peneguhan kepada Anda?

Pertanyaan 2 (Rabu-Kamis, 28-29 Mei 2025)
Dalam perjalanan pelaksanaan Amanat Agung Anda secara pribadi, tantangan/kesulitan apa yang Anda hadapi? Silakan bagikan, bagaimana janji penyertaan Tuhan senantiasa mengiringi Anda dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, khususnya dalam menjalani Amanat Agung secara pribadi pada era digital ini.

Pertanyaan 3 (Jumat-Sabtu, 30-31 Mei 2025)
Bagaimana rencana/strategi pribadi Anda agar Amanat Agung bisa terus dijalankan oleh generasi digital/AI saat ini dan generasi masa depan? Apa pokok doa Anda terkait hal ini? Kita akan doakan bersama-sama.

Review:

  • Banyak orang percaya awalnya tidak menyadari bahwa Amanat Agung adalah tugas setiap murid Kristus, hingga Tuhan membukakan pemahaman melalui pengalaman pribadi, pengajaran, dan firman-Nya seperti Matius 28:19–20 dan Kisah Para Rasul 1:8. Meski sempat merasa tidak layak atau takut, mereka dikuatkan oleh janji penyertaan Roh Kudus dan mulai terlibat dalam penginjilan, baik melalui pelayanan langsung, kesaksian hidup, media digital, maupun doa, dengan komitmen untuk hidup bagi misi Allah.
  • Melaksanakan Amanat Agung pada era digital tidak mudah karena tantangan seperti penolakan, keterbatasan diri, gangguan media sosial, dan keterbatasan waktu serta teknologi. Namun, janji penyertaan Tuhan (Mat. 28:20) dan bimbingan Roh Kudus memberi kekuatan untuk terus setia. Dengan langkah sederhana seperti membagikan firman di media sosial atau membangun relasi pribadi, setiap murid Kristus tetap dapat terlibat dalam misi Allah dengan keyakinan bahwa Tuhan memakai setiap usaha, sekecil apa pun.
  • Strategi menjalankan Amanat Agung di era digital dimulai dari ketaatan pribadi pada Tuhan dan hidup yang mencerminkan kasih Kristus, sambil mengandalkan Roh Kudus dan berakar dalam Firman. Teknologi dan media sosial digunakan secara kreatif dan bijak untuk menjangkau jiwa, didukung oleh pemuridan aktif melalui komunitas dan mentoring lintas generasi. Gereja dan orang percaya diajak untuk terus relevan tanpa kehilangan kebenaran, serta berdoa agar teknologi memuliakan Tuhan dan generasi digital hidup dalam panggilan-Nya.

Referensi:

Video: