Pemuridan itu penting karena melengkapi bagaimana orang Kristen akan "mencapai kepenuhan Kristus" (Efesus 4:13). Pada titik paling dasar, pemuridan membutuhkan pelayanan kepada keseluruhan pribadi oleh seluruh jemaat dengan seluruh kabar baik tentang "karunia rohani kita." 1 Pendeta Calvary Chapel tentunya mengetahui hal ini karena pendiri kami, Chuck Smith, handal dalam pemuridan. Kenyataannya, Larry Eskridge, dalam sejarah Gerakan Yesus baru-baru ini, "God’s Forever Family" (Keluarga Allah Selamanya - Red.), mencatat bahwa pemuridan Calvary Chapel mendorongnya untuk menjadi "perwujudan tunggal terbesar dari gerakan Yesus yang sedang berkembang di California Selatan." 2 Dengan keturunan seperti itu bagaimana bisa artikel tentang pemuridan masih terasat relevan dengan gerakan kita? Kita harus bangkit untuk memenuhi berbagai tantangan yang menentang keseluruhan pemuridan.
Pemuridan Menantang Pandangan Kita Mengenai Apa itu Pelayanan
Ketika saya menjadi percaya kepada Yesus melalui pelayanan CCBC York tiga belas tahun yang lalu, cerita yang sering dikatakan adalah tentang layanan kebersihan gedung rutin Chuck Smith. Sering dikatakan, "Anda akan sampai di Calvary Costa Mesa dan melihat Chuck berjalan di kampus untuk mengambil sampah atau mengerjakan proyek-proyek kecil." Kerendahan hatinya jelas terlihat, tetapi saya juga ingin menarik perhatian pada pandangannya tentang "hal yang biasa." Melalui teladan Chuck, kita tidak hanya melihat seorang pria yang hebat dengan rendah hati menyelesaikan tugas-tugas dasar, namun kita melihat pendeta yang berdedikasi menekankan pekerjaan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting karena saya telah menemukan bahwa ada banyak jemaat kita yang hanya merasa dekat dengan Tuhan saat mereka berada di gedung gereja. Kita bahkan bisa mengukur spiritualitas seseorang dengan seberapa sering mereka menghadiri salah satu dari banyaknya kegiatan di gedung kita. Dengan membiarkan pemikiran "tidak utuh" seperti itu tidak terkendali, kita berisiko membatasi pekerjaan Tuhan ke empat dinding sebuah bangunan. Tetapi tugas kita, sebagai pelayan Injil, adalah untuk "memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan pelayanan" (Efesus 4:12). Memperlengkapi jemaat kita berarti bahwa kita cukup memberi mereka alat yang diperlukan untuk digunakan dalam kehidupan mereka, yang biasanya terjadi di luar gedung gereja. Kita harus menjawab pertanyaan mereka, temukan masalah mereka, sambil mengakui bahwa Tuhan sudah ada di depan kita! Tuhan sudah berada di lingkungan mereka untuk menarik manusia datang kepada diri-Nya melalui Roh Kudus. Tuhan sudah bekerja di antara keluarga mereka, bekerja di antara rekan kerja mereka, karena Dia adalah Tuhan atas semua, dan Tuhan atas hal-hal yang biasa.
Pemuridan Menantang Pandangan Kita tentang Kepemimpinan
Dengan memperlengkapi jemaat, pelayanan tidak lagi bertindak sebagai pemukul pembersihan cleanup hitter (pemain softball dengan urutan pemukul keempat dalam batting order _ Red.) yang membersihkan lapangan setelah jemaat memenuhi base-base (istilah posisi di lapangan dalam permainan softball - Red). Melainkan seorang pelayan akan bertindak lebih seperti pelatih-pemain yang sekaligus teladan dan pemandu. Misalnya, para pelayan bisa menjadi contoh untuk menyampaikan khotbah yang bagus, namun mereka juga harus mengilhami orang lain untuk menggunakan karunia khotbah mereka. Oleh karena itu pelayan tidak hanya mengejar keunggulan dalam berkhotbah, mereka juga harus dewasa dan bijaksana memberi kesempatan kepada orang lain untuk berkhotbah. Inilah sebabnya mengapa semua "pemimpin" besar Alkitab disebut pelayan. Karena seperti yang Paulus katakan di Efesus 4, Yesus memberi kita peran kita sebagai "rasul, nabi, penginjil, pendeta dan pengajar" untuk memperlengkapi orang-orang kudus melakukan pelayanan supaya kita tidak melakukan pelayanan sementara jemaat kita hanya melihat (Efesus 4: 11-12). Seorang pengkhotbah Inggris yang hebat menyebutl filosofi pelayanan ini, "pelayanan setiap anggota." Secara harfiah setiap anggota jemaat kita memiliki "penyataan Roh untuk kepentingan bersama" (1 Korintus 12: 7). Ini adalah kabar baik!. Jangan dikurangi.
Pemuridan Menantang Kesabaran Kita
Tergesa-gesa dalam pemuridan ini akan mendorong terjadinya membanding-bandingkan dan pertengkaran, tetapi memberikan waktu yang cukup bagi kompleksitas pemuridan, akan memungkinkan kita melihat keindahan dan keutuhannya yang unik. Memang benar bahwa selama pemuridan banyak topik yang akan muncul, seperti: pemuridan dalam kekudusan dan misi, atau pemuridan dalam disiplin spiritual pribadi dan komunal. Namun, saya ingin setiap karunia rohani seseorang menjadi contoh dari kompleksitas pemuridan. Paulus memberi kita kerangka untuk kompleksitas unik ini saat dia berkata dalam 1 Korintus 12: 4-6, "Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang."
Ketiga bidang ini memberi kita gambaran tentang bagaimana pemuridan yang kompleks dapat terjadi:
• "Rupa-rupa karunia" berarti setiap orang memiliki sumber karunia yang berbeda.
• "Rupa-rupa pelayanan" berarti setiap orang memiliki bidang pelayanan yang berbeda dimana mereka akan menggunakan karunia mereka.
• "Berbagai efek" berarti setiap orang memiliki metode yang berbeda untuk menggunakan bakat mereka di pelayanan tempat mereka melayani.
• Namun, terlihat dengan jelas di setiap arena adalah Tuhan Allah tritunggal yang sama yang mencerminkan nuansa saling ketergantungan yang indah dari perbedaan kita!
Dalam pemuridan, para pelayan harus mengajukan pertanyaan kepada diri mereka sendiri: "Apa karunia Anda? Di mana hati Anda untuk pelayanan? Bagaimana Anda melakukan pelayanan itu? "Misalnya, saya memiliki "karunia rohani" penggembalaan, pengajaran, dan administrasi. "Pelayanan" utama saya berkhotbah saat ibadah Minggu pagi. Namun "efek" khusus saya atau metode menggunakan bakat saya melibatkan ketiga karunia itu. Dengan kata lain, saya berkhotbah pada hari Minggu dengan hati seorang pendeta dan pikiran untuk administrasi. Ini tidak berarti pesan khotbah saya diatur secara emosional, melainkan berarti bahwa saya melibatkan semua karunia saya di dalam pelayanan khusus saya (bidang pelayanan) dengan cara yang unik (metode). Hal ini penting karena pemuridan bukan tentang menyusun sistem yang sempurna. Melainkan tentang setiap jemaat yang menggunakan karunia spiritual yang unik untuk saling membangun.
Ingat, pemuridan membutuhkan pelayanan kepada keseluruhan pribadi oleh seluruh jemaat dengan keseluruhan Kabar Baik tentang "karunia rohani kita." Pemuridan bukan merupakan sebuah aspek pelayanan, seolah-olah seorang anggota staf memiliki peran untuk mengawasi "pemuridan." Tidak dapat disangkal, pemuridan akan menantang kita, namun mengarungi hal-hal yang kompleks ini akan membawa kembali keseluruhan jangkauan pemuridan dan akan mengingatkan kita dengan tepat bagaimana umat Allah akan "mencapai kepenuhan Kristus." (t/Jessica)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Calvary Chapel
URL: https://calvarychapel.com/resources/article/view/the-challenge-of-discipleship/
Judul asli artikel: The Challenge of Discipleship
Penulis artikel: -
Tanggal akses: 5 Oktober 2017