Apakah Yesus Patut Diikuti Berapa pun Harga yang Harus Dibayar

Yesus Tidak Menawarkan Umpan-Tukar[1]

Pola Paulus dalam mendorong para petobat baru untuk menghitung harga yang harus dibayar tidaklah mengejutkan, mengingat cara Yesus yang selalu mengungkapkan bahwa ada harga yang harus dibayar di setiap awal penginjilan-Nya. Teks yang paling mencolok adalah Lukas 14:25-33 (AYT):

Banyak orang berjalan bersama-sama dengan Yesus. Kemudian, Dia menoleh kepada mereka dan berkata, "Jika seseorang datang kepada-Ku, tetapi tidak membenci ayah dan ibunya, istri dan anak-anaknya, saudara laki-laki dan saudara perempuannya, bahkan hidupnya sendiri, ia tidak bisa menjadi murid-Ku. Siapa pun yang tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak bisa menjadi murid-Ku. Siapakah di antara kamu yang ingin mendirikan sebuah menara, tetapi tidak duduk terlebih dahulu dan menghitung biaya untuk mengetahui apakah ia memiliki cukup uang untuk menyelesaikannya? Jika tidak demikian, ketika ia meletakkan fondasi dan tidak sanggup menyelesaikannya, semua orang yang melihatnya akan menertawakan dia. Orang-orang itu akan berkata, 'Orang ini mulai membangun, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.' Atau, raja manakah yang akan pergi berperang melawan raja lain, tetapi tidak duduk terlebih dahulu dan mempertimbangkan apakah ia bersama 10.000 tentaranya dapat melawan musuhnya yang memiliki 20.000 tentara? Jika ia tidak dapat mengalahkan raja lain itu, ia akan mengirim seorang utusan dan menanyakan syarat-syarat perdamaian ketika pasukan lawannya itu masih jauh. Begitu juga dengan kamu masing-masing, tidak ada seorang pun di antaramu yang dapat menjadi murid-Ku jika ia tidak menyerahkan seluruh kepunyaannya."

Yesus menyatakan empat kali tentang harga yang harus dibayar untuk datang kepada-Nya dan menjadi murid-Nya: (1) membenci semua anggota keluarga kita (Lukas 14:26), (2) membenci hidup kita sendiri (Lukas 14:26), (3) memikul salib kita sendiri. (Lukas 14:27), dan (4) meninggalkan semua yang kita miliki (Lukas 14:33).

Dua Petunjuk untuk Menghitung Harga yang Harus Dibayar

Dua petunjuk ini membantu saya melihat apa yang sebenarnya dipertaruhkan di sini. Pertama, aneh bahwa setelah mengumpamakan harga menjadi seorang murid dengan seorang pembangun yang mungkin tidak memiliki cukup uang untuk menyelesaikan menaranya, dan seorang raja yang mungkin tidak memiliki cukup tentara untuk memenangkan pertempuran, Yesus menarik kesimpulan ini: kamu tidak dapat menjadi murid-Ku, jikalau kamu tidak melepaskan segala milikmu (Lukas 14:33). Aneh karena ilustrasinya menanyakan, "Apakah kamu punya cukup?" namun kesimpulannya mengatakan, "Serahkan apa yang kamu miliki." Itu adalah sebuah petunjuk.

Kita menjadi jenis murid yang Yesus miliki selamanya (Lukas 22:32; Yohanes 10:27-28) dengan menerima Dia sebagai harta yang paling berharga dalam hidup kita.

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Inilah petunjuk lainnya. Tepat setelah mengatakan bahwa kita harus membenci hidup kita sendiri untuk menjadi murid-Nya, Yesus menambahkan bahwa kita harus memikul salib kita sendiri (Lukas 14:27). Jadi, Dia menjelaskan dalam dua cara bagaimana kita harus berurusan dengan diri kita sendiri dalam rangka datang kepada Kristus. Salah satunya adalah kebencian. Yang lainnya adalah rela menderita dan mati. Saya menggunakan yang kedua untuk mengklarifikasi yang pertama. Dengan kata lain, emosi kebencian terhadap diri sendiri tidak banyak hanya menghasilkan sedikit hal, terutama jika mengandung konotasi biasa yaitu perasaan permusuhan. Perasaan marah dan memusuhi diri sendiri bukan berarti melayani Yesus. Jadi Yesus menjelaskan: "Yang Aku maksud dengan kebencian adalah bahwa kamu akan bersedia menanggung hal-hal buruk demi Aku (sebagai murid-Ku) yang akan terlihat seperti membenci diri sendiri, karena dunia akan berpikir bahwa kamu hanya menyia-nyiakan hidupmu untuk sebuah mitos."

Jadi, kedua petunjuk menunjuk ke arah yang sama. Menghitung harga bukan berarti, apakah kamu memiliki cukup di dunia ini untuk menjadi murid-Ku? Sebaliknya, itu berarti, apakah kamu rela kehilangan hal-hal berharga yang kaumiliki, bahkan jika itu terlihat seperti membenci diri sendiri? Mengikut Kristus sering kali berarti bahwa murid kehilangan anggota keluarga. Memilih Kristus dengan mengorbankan keluarga akan terlihat seolah-olah Anda membenci keluarga Anda. Memilih penjara atau eksekusi daripada menyangkal Kristus akan terlihat seolah-olah Anda membenci hidup Anda.

Apakah Aku Cukup Berharga Bagimu?

Jika satu-satunya cara untuk menjadi pengikut Yesus, murid sejati, adalah dengan iman yang menyelamatkan, seperti yang Yesus katakan (Yohanes 3:36; 11:25-26), maka apakah yang sebenarnya dikatakan tulisan tentang menghitung harga ini kepada kita tentang sifat dari iman yang menyelamatkan? Pertama, ini memberitahu kita bahwa beberapa dinamika batin dari iman yang menyelamatkan sedang dijelaskan di sini. Yesus tidak sedang menentang pernyataan-Nya sendiri seolah-olah ada dua jalan keselamatan. Kita menjadi murid Yesus yang sejati -- bukan murid seperti Yudas, tetapi seperti Yohanes -- melalui iman yang menyelamatkan. Kita menjadi jenis murid yang Yesus miliki selamanya (Lukas 22:32; Yohanes 10:27-28) dengan menerima Dia sebagai harta yang paling berharga dalam hidup kita. Itulah yang dilakukan oleh iman yang menyelamatkan. Dan itulah yang dimaksud dalam teks ini.

Ketika Yesus bertanya apakah pembangun menara memiliki "cukup" untuk menyelesaikan (Lukas 14:28) dan apakah raja memiliki "cukup" untuk menang (Lukas 14:31), Dia merujuk pada sesuatu yang positif. Apakah kamu punya cukup? Cukup apa? Dia mengakhiri ilustrasinya seperti ini: "Kamu harus melepaskan semua yang kamu miliki." Artinya, kamu harus menginginkan Aku lebih daripada kamu menginginkan harta benda milikmu. Itulah masalahnya. Ini bukan cerita acak tentang pengorbanan diri. Ini adalah kisah tentang apa yang diperlukan untuk mengikut Yesus dan diselamatkan. Dan inti ceritanya adalah ini: Yesus lebih berharga daripada keluarga, harta benda, dan kehidupan duniawi.

Pertanyaan "Apakah kamu punya cukup?" berarti: "Apakah Aku cukup berharga bagimu untuk membuatmu melepaskan harta lainnya? Jika kamu belum menemukan bahwa hartamu yang terbesar adalah diri-Ku, kamu belum siap menjadi murid-Ku."

Kebalikan dari Apa yang Kita Hargai

Dalam teks lain, Yesus menegaskan bahwa inilah intinya. Dia menggambarkan kehilangan keluarga dan memikul salib sebagai mengasihi Dia lebih daripada keluarga. Pokok permasalahannya sekarang, bukanlah "kebencian" terhadap keluarga, tetapi kasih yang lebih besar kepada Yesus:

Sebab, Aku datang untuk memisahkan laki-laki dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh seseorang adalah dari anggota keluarganya. Siapa yang lebih mengasihi ayah atau ibunya daripada Aku, tidak layak bagi-Ku. Dan siapa yang lebih mengasihi anak laki-laki atau anaknya perempuan daripada Aku, tidak layak bagi-Ku. Dan siapa yang tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, tidak layak bagi-Ku. (Matius 10:35-38, AYT)

Saya berpendapat bahwa kasih yang dimaksud di sini adalah jenis kasih yang kita miliki untuk mereka yang paling berharga bagi kita. Dan saya berpendapat bahwa menjadi "layak" bagi Yesus bukan berarti layak menerima keselamatan dari-Nya, melainkan menjadi objek yang cocok bagi penerimaan keselamatan-Nya. Dengan kata lain, teks ini menjelaskan cara kita masuk ke dalam hubungan yang menyelamatkan dengan Yesus. Kita datang dengan mengalami perubahan dalam hati kita. Dan perubahan itu adalah bahwa kita menganggap Yesus lebih berharga daripada keluarga atau kehidupan duniawi.

Hitung Harganya, Hitung Harta Karunnya

Jadi dalam penginjilan kita, harus ada kesempatan untuk mendesak orang menghitung harga yang harus dibayarnya. Dan harga yang harus mereka hitung adalah ini: Ketika Anda mempertimbangkan kebutuhan Anda yang besar akan seorang Juru Selamat dan kerinduan Anda yang besar akan kebahagiaan kekal, dan ketika Anda mempertimbangkan kebesaran dan kemuliaan dan berharganya Yesus sebagai Anak Allah, dan ketika Anda mempertimbangkan semua kecukupan dari kematian-Nya untuk pengampunan dosa, dan kebangkitan-Nya untuk sukacita kekal, apakah Anda menemukan di dalam hati Anda bahwa Yesus lebih dibutuhkan dan lebih berharga bagi Anda daripada semua harta duniawi? Apakah Anda siap untuk menerima Dia dan percaya pada-Nya sebagai harta Anda yang paling berharga, bahkan jika Anda harus kehilangan keluarga dan hidup Anda?

Menasihati orang untuk menghitung harga berarti menyarankan penilaian yang benar tentang keberhargaan Kristus.

[1] Bentuk penipuan di mana penjual mengiklankan barang yang menarik untuk menjual barang di bawah standar, cacat, atau tidak diinginkan - Red.)

(t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Crossway
Alamat situs : https://crossway.org/articles/is-jesus-worth-following-at-any-cost
Judul asli artikel : Is Jesus Worth Following at Any Cost?
Penulis artikel : John Piper