Pemuridan: Alasan yang Tepat untuk Melakukan Pemuridan

Tim Henderson

Dua tahun setelah lulus dari Penn State, Roger Hesley mengunjungi almamaternya dan menghadiri pertemuan mingguan Cru. Di sana, dia mengalami perjumpaan yang tidak terduga.

Setelah pertemuan tersebut, Roger didekati oleh seorang siswa bernama Doug, yang memperkenalkan dirinya dan mulai membagikan pengalaman pribadinya, tentang bagaimana dia bertemu dengan Kristus. Seraya menceritakan pengalamannya itu, Doug menyebutkan bahwa dia telah dibimbing kepada Kristus dan dimuridkan oleh seseorang bernama Lee.

"Lee. Maksudmu Lee Carerra yang berada di Theta Chi House (suatu komunitas persaudaraan di lingkungan kampus yang di AS lazim dinamai dengan nama alfabetik Yunani - Red.)?" tanya Roger.

Roger mengingat-ingat bahwa Lee Carerra datang kepada Kristus melalui seorang laki-laki bernama Jack, yang juga berada di Theta Chi House. Dia lalu ingat jika Jack akhirnya datang kepada Kristus ketika Roger dan seorang teman bernama Zeke, duduk bersama dengan Jack dan membimbing dia menuju kepada Tuhan.

Seraya Roger bercakap-cakap dengan Doug, yang telah dibimbing kepada Kristus dan dimuridkan oleh Lee, yang telah dimuridkan oleh Jack, yang telah dimuridkan oleh Zeke (laki-laki yang telah dimuridkan oleh Roger sendiri), Roger sadar bahwa sekarang ini dia sedang berdiri di depan cicit spiritualnya sendiri.

Dan, seketika itu juga, semua aktivitas yang bisa Roger kategorikan sebagai pencapaian selama berkuliah; marching band, pemandu sorak, kelompok persaudaraan laki-laki, yang hanya beberapa di antara kegiatannya; memudar seiring dengan perbandingan dari penghargaan menyaksikan sebuah kehidupan seperti Doug yang diubahkan oleh Injil; perubahan yang dihasilkan dari relasi berkelanjutan, yang berasal dari Roger sendiri.

Sudah 30 tahun berlalu sejak pertemuan itu, dan Roger Hershey berkata, "Saya selalu merujuk kepada fakta di mana saya memiliki hak istimewa dari menginvestasikan hidup saya kepada seorang pemuda, yang mana sekarang ini, beberapa tahun setelahnya, menginvestasikan hidupnya kepada orang lain ... dan di luar sana akan ada ratusan kehidupan orang yang berubah, karena hak istimewa pemuridan yang saya peroleh di bangku kuliah."

Inilah mengapa Cru ada. Cru bukanlah gerakan persekutuan dan penyembahan. Cru bukanlah gerakan dari kelompok dan partai kecil. Kami senang menyembah, bersekutu, mengadakan pesta, dll. Akan tetapi, Cru adalah tentang penginjilan dan pemuridan.

Inilah 3 alasannya:

1. Karena itu Alkitabiah

Dalam Matius 28:18-20, kita diperintahkan untuk memuridkan. Yesus berkata, " ... pergilah dan muridkanlah semua bangsa". Dia tidak berkata, "pergilah dan dirikan kelompok-kelompok persekutuan," "pergilah dan adakanlah pesta-pesta/ acara-acara pertemuan sosial," atau "pergilah dan dirikanlah klub kampus Kristen." Akan tetapi, Dia berkata, " ... pergilah dan muridkanlah semua bangsa". Itu adalah Amanat Agung. Itulah mengapa kami sangat serius dengan hal ini. Itu yang dikatakan oleh Yesus untuk kita lakukan.  

2. Karena Yesus Melakukannya

Pelajarilah Injil, dan Anda akan menemukan bahwa ketika Kristus melayani orang yang sangat banyak selama tiga tahun; Dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan 12 orang, yang kepada mereka Dia mencurahkan seluruh hidup-Nya. Dia membawa mereka ke manapun bersama-Nya, mengajar mereka, melatih mereka, dan menginvestasikan hidup-Nya kepada mereka. Mereka menangkap kehidupan Kristus dengan cara menghabiskan waktu bersama-Nya.

Yesus menghantarkan kerajaan spiritual (rohani) yang telah bertahan selama lebih dari 2000 tahun, karena Dia telah menginvestasikan hidupnya kepada 12 orang. Buku karya Robert Coleman yang berjudul The Master Plan of Evangelism, adalah studi tentang kehidupan Kristus dan bagaimana Dia mengambil 12 orang tersebut dan memuridkan mereka. Ketika kita akan memberikan hidup kita kepada orang lain, strategi dari Yesus mungkin adalah yang terbaik.   

Ada banyak cara bagaimana orang-orang mengalami pertumbuhan dan perkembangan (iman - Red), baik di gereja maupun di kampus. Di kampus, kami memiliki pertemuan mingguan Cru, retreat, studi Alkitab, pesta/pertemuan sosial, waktu penyembahan, dan persekutuan. Kami membangun sebuah lingkungan di mana orang-orang dapat terhubung dengan visi kami dan bertumbuh melalui kelompok besar yang mengajar dan melakukan persekutuan.      

Namun, inti dari pemuridan yang ada di dalam kelompok-kelompok kecil dari orang-orang percaya, yang saling membangun dalam kehidupan masing-masin ke level yang lebih dalam - diselenggarakan secara bertanggung jawab kepada seseorang yang bergerak secara lebih mendalam ke dalam hidup mereka, untuk membantu mereka melakukan apa yang mereka pelajari. Seperti yang dikatakan Yakobus, kami ingin agar orang-orang tidak hanya menjadi pendengar firman, melainkan juga pelaku firman. Melakukan firman akan lebih sering berdampak nyata dalam konteks relasi pemuridan.

Model Pertumbuhan

Kasih karunia + Kebenaran + Waktu = Perubahan atau Pertumbuhan.

Hubungan kasih karunia ditandai oleh orang yang memuridkan, yang mendengar dan berusaha untuk memahami orang tersebut. Mereka berkomunikasi. Mereka mempercayai orang tersebut. Mereka mendorong. Mereka melalui jalan kehidupan bersama orang tersebut; tidak hanya pada saat keberhasilan, tetapi juga di dalam kegagalan dan dosa.

Hubungan kebenaran ditandai dengan menanamkan firman Allah ke dalam hidup kita; memahaminya, belajar bagaimana cara menerapkannya, dilakukan secara bertanggung jawab untuk menghidupkannya.

Hubungan pemuridan harus ditandai oleh kasih karunia + kebenaran. Bukan salah satu atau yang lainnya. Pemuridan akan berhasil dengan firman Allah yang penuh kebenaran dari hubungan yang dikaruniai oleh-Nya. Tanpa seseorang yang berelasi ikut masuk di dalam kehidupan mereka; mengasihi mereka, menggandakan kasih karunia kepada mereka, bergerak melalui hal-hal yang sulit - orang-orang percaya mungkin akan melewatkan kehidupan berlimpah yang telah Kristus janjikan.

3. Karena Keuntungannya adalah Jangka Panjang

Alasan ketiga mengapa kita memuridkan adalah keuntungan jangka panjang pemuridan untuk gerakan lokal kami, gereja lokal, dan tubuh dari orang-orang percaya di seluruh dunia.

Keuntungan #1 - Komunitas Pemuridan yang Sehat

Relasi yang tulus hanya bisa disatukan ketika kita sudah menyelam ke dalam kehidupan orang lain. Ada kedalaman di dalam kelompok-kelompok kecil dan relasi tatap muka, yang tidak bisa terjadi di dalam pertemuan Cru yang dihadiri oleh 200 orang. Pemuridan adalah soal kedalaman.
   
Keuntungan #2 - Pertumbuhan Pergerakan
 
Sebuah pergerakan akan memiliki masa pertumbuhan jangka panjang, hanya jika si pemimpin juga berkembang dan menghasilkan. Sebagai contoh, jika kita mulai dengan 20 orang pemimpin pada musim gugur bulan September, dan masing-masing dari mereka memuridkan 1 orang, kita akan mendapatkan 40 orang pemimpin di tahun berikutnya.

Jika masing-masing dari 20 murid asli itu mengembangkan 2 orang pemimpin lagi, kita akan memiliki 60 orang pemimpin. Pertimbangkan bahwa Yesus memulai dari 12 orang. Injil dan perkataan Yesus bergerak dari angka 12 ke 70.

Dalam Kitab Kisah Para Rasul, 120 orang berada di ruang atas untuk berdoa bersama-Nya. Dia kemudian bertambah dari 12 ke 70 ke 120. Selama waktu Pentakosta, Rasul Petrus mengkhotbahkan Injil untuk pertama kalinya, dan 3.000 orang menjadi percaya.

Pertumbuhan gerakan memungkinkan kita untuk melayani lebih banyak orang. Itu berarti bahwa semua orang di kampus akan memiliki kesempatan yang sama, untuk mendengar tentang Yesus dan tumbuh secara lebih mendalam, dengan pengetahuan akan diri-Nya. Usaha pembangunan kerajaan Allah tersebut akan kemudian membangkitkan lebih banyak pemimpin.
 
Keuntungan #3 - Pergerakan yang Berumur Panjang

Dua ribu tahun setelah Yesus mencurahkan hidup-Nya kepada ke-12 muridnya yang asli, jutaan orang telah diubahkan hidupnya oleh pesan Injil. Bagi kami, pergerakan yang berumur panjang berarti dalam 20 tahun, kampus ini akan memiliki sebuah perkembangan, mengembangkan tubuh dari orang-orang percaya, karena investasi yang dibuat oleh pemimpin-pemimpin kami yang sekarang.

Ketika kita berbicara mengenai pemuridan, apa sebenarnya hal yang kita harapkan untuk dihasilkan? Seperti apa gambaran murid yang dewasa secara Alkitabiah itu?

Murid-murid yang Alkitabiah berjalan dengan iman.

Mereka mengembangkan hubungan mereka dengan Allah dengan cara menggali Alkitab dan mengembangkan sebuah kehidupan doa. Mereka mulai memiliki waktu teduh dengan lebih konsisten. Murid-murid yang Alkitabiah terkait dengan masalah-masalah kekudusan dalam kehidupan mereka. Mereka menghadapi dosa, dan mengembangkan kepekaan untuk berpaling dari dosa ketika mereka melihatnya dalam kehidupan mereka.  Mereka belajar cara untuk menyembah dan bagaimana menanggung pencobaan. Mereka mengembangkan kehidupan untuk melangkah bersama Tuhan.

Murid-Murid yang Alkitabiah mengkomunikasikan iman mereka
 
Murid-murid yang Alkitabih mengembangkan hati mereka untuk memiliki kerinduan Allah, dan apa yang menjadi kerinduan Allah adalah orang-orang yang belum mengenal-Nya. Murid yang Alkitabih memiliki hati bagi mereka yang terhilang, dan rasa welas asih yang bertumbuh untuk fakta bahwa orang-orang yang belum mengenal Yesus perlu untuk mengenal Yesus. Murid-murid yang Alkitabiah ingin tahu bagaimana cara untuk berelasi dengan orang-orang non-Kristen dan bagaimana untuk berbagi kesaksian pribadi dengan cara yang bisa dipahami oleh mereka. Mereka ingin memulai percakapan dengan cara yang bijak, penuh kasih, serta belajar cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit yang ditanyakan selama perjumpaan-perjumpaan tersebut.

Murid-murid yang Alkitabiah Melipat-gandakan Iman Mereka

Mereka mampu mengambil hal-hal yang telah diajarkan Allah dan kemudian menyalurkannya kepada orang lain. Sederhananya, ketika mereka membimbing seseorang kepada Kristus, apakah mereka mengetahui apa yang harus diperbuat selain mengundang mereka ke Cru atau membawa mereka ke gereja? Murid-murid yang Alkitabiah bisa belajar cara mempelajari Firman Allah secara mendalam, bagaimana menggalinya, mengamatinya, dan menerapkannya, sehingga mereka sendiri dapat mendasari orang yang baru percaya Kristus dangan hidup berdasarkan Alkitab bersama dengan mereka. Mereka bisa belajar cara menindaklanjuti orang yang baru percaya, memimpin studi Alkitab, dan beperan sebagai rekan yang bertanggung jawab.

Saat Anda bertemu dengan murid yang Alkitabiah, tanyakan pada diri Anda sendiri; "Di mana orang ini?"

Apakah kita harus berfokus pada hidup dengan iman? Apakah mereka menghabiskan waktu untuk mempelajari Firman?

Apakah orang ini sudah bertumbuh? Apakah mereka belajar dan melakukan firman Allah? Apakah mereka termotivasi untuk menjangkau orang-orang yang belum mengenal Kristus?

Apakah orang ini berkembang dalam berbagai macam wilayah hidup dan berkeinginan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan yang Allah telah percayakan kepada mereka? (t/Nikos)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Cru.org (Campus Crusade for Christ International)
Alamat URL: https://www.cru.org/us/en/train-and-grow/help-others-grow/discipleship/the-right-reasons-for-discipleship.html
Judul asli artikel: DISCIPLESHIP: The Right Reasons for Discipleship
Penulis artikel: Tim Henderson
Tanggal akses: 16 Agustus 2018