Untuk Memimpin Orang Lain, Jadilah Murid

Melakukan Kebaikan Rohani

Pemuridan adalah melakukan kebaikan rohani yang direncanakan kepada seseorang agar dia semakin serupa dengan Kristus. Pemuridan adalah istilah yang saya gunakan untuk menggambarkan diri kita sendiri yang mengikuti Kristus. Memuridkan adalah bagian dari itu, yang membantu orang lain mengikuti Kristus. Kehidupan Kristen adalah kehidupan dimuridkan dan kehidupan memuridkan. Ya, Kekristenan melibatkan berpikir, hidup, atau berperilaku dengan cara yang berbeda. Namun, tidak seperti yang dimaksudkan Frost dan Thoreau. Kekristenan bukan untuk para penyendiri atau individualis, melainkan untuk orang-orang yang bepergian bersama di jalan sempit yang mengarah pada kehidupan. Anda harus mengikuti dan Anda harus memimpin. Anda harus dikasihi dan Anda harus mengasihi. Dan, kita paling mengasihi orang lain dengan membantu mereka mengikuti Yesus di jalan kehidupan.

Apakah ini cara Anda memahami kekristenan, dan apa artinya menjadi seorang Kristen?

Apa itu Murid?

Sebelum kita dapat memuridkan orang lain, kita harus menjadi murid.

Kita harus memastikan bahwa kita mengikuti Kristus. Apa itu murid? Seorang murid adalah seorang pengikut. Anda dapat melakukannya dengan mengikuti ajaran seseorang dari jauh, seperti seseorang mungkin mengatakan dia mengikuti ajaran dan teladan Gandhi. Dan, menjadi murid Kristus setidaknya berarti sebanyak itu. Seorang murid Yesus mengikuti jejak Yesus, melakukan apa yang Yesus ajarkan dan jalani. Akan tetapi, itu artinya lebih daripada itu. Mengikuti Yesus pertama-tama berarti bahwa Anda telah memasuki hubungan pribadi yang menyelamatkan dengan Dia. Anda telah "disatukan dengan Kristus," seperti yang dikatakan Alkitab (Flp. 2:1). Anda telah dipersatukan melalui perjanjian baru di dalam darah-Nya. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, semua kesalahan dosa Anda menjadi tanggungan-Nya, dan semua kebenaran-Nya menjadi kebenaran Anda.

Menjadi murid Kristus, dengan kata lain, tidak dimulai dengan sesuatu yang kita lakukan, tetapi dimulai dengan sesuatu yang Kristus lakukan. Yesus adalah Gembala yang Baik yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh. 10:11). Dia mengasihi gereja dan karena itu menyerahkan diri-Nya untuknya (Ef. 5:25). Dia membayar hutang yang tidak Dia pinjam, tetapi hutang kita, dan kemudian Dia menyatukan kita dengan diri-Nya sebagai umat-Nya yang kudus.

Anda tahu, Allah itu baik, dan Dia menciptakan kita baik. Akan tetapi, masing-masing dari kita telah berdosa dengan berpaling dari Allah dan hukum-Nya yang baik. Dan, karena Allah itu baik, Dia akan menghukum dosa kita. Kabar baik dari Kekristenan, bagaimanapun, adalah bahwa Yesus menjalani kehidupan yang sempurna yang seharusnya kita jalani, dan kemudian Dia mati dengan kematian yang seharusnya kita alami. Dia memberikan diri-Nya sebagai pengganti dan kurban bagi setiap orang yang mau bertobat dari dosa mereka dan percaya hanya kepada-Nya. Inilah yang disebut oleh Yesus sebagai perjanjian baru dalam darah-Nya.

Jadi, pemuridan Kristen dimulai di sini dengan penerimaan karunia cuma-cuma ini: anugerah, belas kasihan, hubungan dengan Allah, dan janji hidup kekal.

Bagaimana kita menerima karunia ini dan mempersatukan diri kita dengan Dia? Melalui iman! Kita berpaling dari dosa-dosa kita dan mengikuti Dia, mempercayai Dia sebagai Juru Selamat dan Tuhan. Pada satu titik dalam pelayanan-Nya, Yesus berbalik ke arah orang banyak dan berkata, "Siapa yang ingin datang kepada-Ku, dia harus menyangkal dirinya sendiri, dan memikul salibnya, dan mengikuti Aku" (Markus 8:34, AYT).

Pemuridan kita kepada Kristus dimulai ketika kita mendengar dua kata itu dan menaatinya: "Ikutlah Aku."

Sobat, jika Anda ingin menjadi seorang Kristen, terlepas dari bagaimana guru lain yang pernah Anda dengar mengatakannya, dengarkan Yesus. Dia mengatakan bahwa menjadi seorang Kristen melibatkan menyangkal diri sendiri, memikul salib Anda, dan mengikuti-Nya. Tanggapan mendasar terhadap kasih Allah yang radikal bagi kita adalah agar kita secara radikal mengasihi Dia.

Iman Sejati Menghasilkan Pemuridan

Menjadi orang Kristen berarti menjadi murid. Tidak ada orang Kristen yang bukan murid. Dan, menjadi murid Yesus berarti mengikuti Yesus. Tidak ada murid Yesus yang tidak mengikuti Yesus. Mencentang kotak pada jajak pendapat publik, atau dengan tulus memberi label diri Anda dengan agama orang tua Anda, atau memiliki preferensi untuk Kekristenan dibandingkan dengan agama lain -- tidak satu pun dari hal-hal ini yang membuat Anda menjadi seorang Kristen. Orang-orang Kristen adalah orang-orang yang memiliki iman yang sejati kepada Kristus, dan yang menunjukkannya dengan meletakkan pengharapan, kecemasan, dan hidup mereka sepenuhnya kepada-Nya. Mereka mengikuti-Nya ke mana pun Dia memimpin. Anda tidak lagi mengatur agenda untuk hidup Anda sendiri; Yesus Kristus yang melakukan itu. Anda milik-Nya sekarang. "Dirimu bukanlah milikmu sendiri," kata Paulus, "Sebab, kamu telah ditebus dengan harga lunas" (lihat 1 Kor. 6:19-20, AYT). Yesus bukan hanya Juru Selamat kita -- Dia adalah Tuhan kita.

Paulus menjelaskannya demikian: "Dan Dia mati untuk semua supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk diri mereka sendiri, melainkan untuk Dia, yang telah mati untuk dibangkitkan demi mereka" (2 Kor. 5:15 AYT). Apa artinya mati bagi diri sendiri dan hidup untuk-Nya? Don Carson pernah berkata, "Mati bagi diri sendiri berarti menganggap lebih baik mati daripada nafsu; menganggap lebih baik mati, daripada mengatakan kebohongan ini; menganggap lebih baik mati daripada . . . [sebutkan dosanya]." Kehidupan Kristen adalah kehidupan pemuridan. Itu dimulai dengan menjadi murid Kristus. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Crossway
Alamat situs : https://www.crossway.org/articles/to-lead-others-become-a-disciple/
Judul asli artikel : To Lead Others, Become a Disciple
Penulis artikel : Mark Dever