Cara Paling Penting Gereja Memuridkan Anak-Anak

Saya bisa mengingat banyak sekali cara yang saya rencanakan untuk menghibur diri saya sendiri selama ibadah hari Minggu waktu masih kanak-kanak. Bukannya saya tidak suka ibadah, tetapi saya gampang bosan dan selalu mencari cara untuk menyibukkan pikiran saya.

Pilihan pertama saya adalah mencari cara untuk duduk di samping seorang teman supaya kami bisa bermain dengan sembunyi-sembunyi permainan tukang gantung supaya waktu khotbah terasa singkat. Cara kedua adalah memberi nomor lagu-lagu himne dan memakai trik yang diajarkan oleh Kakek Evan: menambahkan frasa "di bak mandi" di akhir setiap judul lagu (trik yang saya hentikan untuk tidak saya sampaikan ke anak-anak saya).

Selama waktu menyanyi, saya terus mencoba mencari tahu bagian harmoni di setiap lagu yang kami nyanyikan. Saya adalah pengetuk kaki yang konstan, pembunyi-pena, dan penuh dengan rasa gelisah, melamun, dan mudah teralihkan.

Anak-anak saya, sejak remaja sampai tingkat atas, tidak jauh berbeda dari saya waktu seumur mereka. Pada hari Minggu pagi, di deretan kami terdengar bisik-bisik dan goyang-goyang. Tidak bisa dimungkiri untuk mengira bahwa perilaku-perilaku itu adalah petunjuk bahwa anak-anak kami berhenti memperhatikan, tidak sedang mendengarkan, dan bahwa mereka mungkin lebih baik keluar dari ruangan bersama dengan teman-teman sebaya. Jika ketidakmampuan anak-anak kita untuk duduk persis seperti orang dewasa adalah tanda mereka tidak akan mendapatkan apa-apa dari ibadah, maka kita akan menyimpulkan dengan cepat bahwa pertemuan bersama orang percaya bukanlah tempat untuk anak-anak.

Anak-anak kita dimuridkan melalui penyampaikan Firman Allah yang jelas, serius, dan berani oleh hamba Allah yang benar-benar mempercayai Firman itu dan hidup sesuai dengan yang dia percayai.

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Akan tetapi, itu adalah untuk anak-anak. Tentu saja itu untuk anak-anak.

Satu hal paling penting yang bisa dilakukan gereja untuk membentuk anak-anak dan remaja dan menumbuhkan mereka di dalam Tuhan adalah mengajak mereka di dalam pertemuan ibadah bersama kita setiap minggu. Itu saja. Tidak ada yang indah atau mengesankan.

Berikut adalah tiga cara yang amat diperlukan bagi anak-anak dan remaja kita dimuridkan melalui pertemuan bersama-sama kita:

1. Penyampaian Firman Allah

Anak-anak kita dimuridkan melalui penyampaian Firman Allah yang jelas, serius, dan berani oleh hamba Allah yang benar-benar mempercayai Firman itu dan hidup sesuai dengan yang dia percayai.

Ini mungkin adalah bagian tersulit dari petemuan bersama-sama yaitu untuk anak-anak kita menyesuaikan diri. Sulit bagi beberapa orang dewasa untuk duduk selama khotbah, terutama jika mereka tidak memahami istilah atau tema-tema Kristen, jadi tentu saja tidak akan bisa secara otomatis menjadi mudah bagi anak-anak dan remaja. Akan tetapi, inilah bagaimana kita belajar paling cepat dan paling baik: dengan masuk terlibat di dalamnya. Poinnya adalah bukan menyampaikan khotbahnya pada tingkat kelas-tiga, melainkan, sebagai orang tua, mempersiapkan anak-anak kelas tiga kita masuk ke tingkat mereka dengan isi yang sebagian akan melampaui pengetahuan mereka.

Kita dapat membantu mereka dengan memastikan mereka memiliki Alkitab, buku catatan, dan pena atau krayon, sehingga mereka bisa ikut dalam cara fisik, yaitu, dalam cara yang memungkinkan mereka memakai tubuh mereka. Kita bisa menerjemahkan khotbah untuk mereka dengan membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit. Kita melakukannya di dalam mobil sepanjang perjalanan pulang ke rumah. Kita melakukannya selama makan siang. Kita melakukannya kapan pun pertanyaan-pertanyaan muncul.

Kita jangan meremehkan kuasa Firman Allah atau kemampuan anak-anak kita untuk memahami kebenaran. Akan ada minggu-minggu ketika tampak bahwa mereka jelas tidak mendapatkan apa-apa dari khotbahnya. Kemudian, akan akan minggu-minggu ketika mereka mengejutkan Anda dengan ketajaman pemahaman mereka. Dan, bahkan cara-cara mengukur itu salah karena orang-orang (termasuk anak-anak) diubahkan dalam cara yang tidak bisa mereka ucapkan ketika mereka duduk di bawah penyampaian Firman Allah yang setia.

2. Nyanyian Umat Allah

Anak-anak kita juga dimuridkan melalui nyanyian yang penuh sukacita, yang jujur, yang sedih, yang sungguh-sungguh oleh umat Allah kepada Allah dan terhadap satu sama lain.

Iman anak-anak kita mungkin paling baik naik atau turun pada berdegapnya nyanyian umat Allah di dalam pertemuan bersama. Jika orang-orang di gereja Anda adalah para penyembah yang melupakan diri sendiri, dengan wajah-wajah penuh dengan kekaguman akan Allah, yang pikiran dan emosinya berpusat hanya pada kemuliaan Allah dan karya keselamatan Kristus, anak-anak akan memperhatikan karena seluruh atmosfernya berubah. Mereka juga memperhatikan jika orang-orang teralihkan, tidak menyanyi, tidak terlibat, sibuk sendiri, atau menghakimi dengan sinis.

Nyanyian bersama-sama adalah sesuatu yang dunia tidak pisahkan dari hiburan atau lagu kebangsaan pada pertandingan bola. Menjadi bagian dari gereja Allah adalah bagian yang penuh kuasa dan unik. Bagaimana hati kita digerakkan untuk merasakan apa yang kita tahu dan mengetahui apa yang kita rasakan tentang Allah. itu juga adalah cara kita menasihati, menguatkan, mengingatkan, dan menegur satu terhadap yang lain dengan kebenaran (Kolose 3:16).

Jadi, pastikan anak-anak Anda mengetahui lagu-lagu yang Anda nyanyikan pada hari Minggu sehingga mereka dapat berpartisipasi. Pastikan Anda adalah orang tua seperti itu –- jenis orang Kristen –- yang menyanyi tanpa merasa canggung (atau setidaknya abaikan itu). Dan, berdoalah agar mereka juga akan demikian.

3. Kebersaman dalam Perjamuan Kudus dan Baptisan

Yang terakhir, anak-anak kita dimuridkan melalui kebersamaan dalam Perjamuan Kudus dan Baptisan orang-orang percaya dalam Kristus.

Salah satu hal paling penting yang terjadi selama pertemuan bersama adalah bahwa umat Allah menetapkan batasan-batasan siapa yang adalah bagian dari komunitas dan siapa yang tidak. Ini terjadi melalui Perjamuan Kudus dan baptisan.

Banyak anak kecil yang ingin tahu mengapa mereka tidak boleh ikut ambil bagian dalam Perjamuan Kudus, terutama ketika bagi mereka kelihatannya ibu dan ayah dan orang-orang lain sedang ngemil. Ini adalah kesempatan yang indah untuk menjelaskan tentang Injil (sebaiknya saat perjalanan pulang), untuk memberitahu mereka bahwa tubuh Kristus telah dipecah-pecahkan dan darah-Nya dicurahkan untuk orang-orang berdosa seperti mereka.

Ketika anak-anak kita mendengar kesaksian orang-orang percaya dan melihat baptisan yang nyata dan secara fisik, itu akan memberi mereka pemahaman mengenai seperti apa ketaatan kepada Allah itu; dibutuhkan langkah-langkah fisik secara nyata. Itu juga menunjukkan bahwa ada perbedaan antara mereka yang telah dibaptis dengan yang belum -- mereka yang ikut dalam perjamuan dan mereka yang tidak. Ini merupakan kesempatan bagi anak-anak untuk mengevalusai apakah mereka percaya dan menerima Kristus atau tidak dan apakah mereka adalah bagian dari umat Allah.

Allah memberi kita hak istimewa yang tiada bandingnya yaitu mengundang dan menerima mereka masuk ke dalam komunitas berdasarkan iman mereka kepada karya Kristus yang menyelamatkan.

Siapa yang bisa menebak, anak perempuan yang bingung mengganti judul lagu himne menjadi kesempatan untuk terkikik-kikik dengan tidak pantas pada waktu itu juga sedang menyerap kebenaran yang begitu banyak, kebaikan yang begitu banyak? Siapa yang bisa menebak bahwa umat Allah yang berkumpul dengan setia mendengar Firman, menyanyi bersama, mengadakan komuni, dan baptis dapat membentuk seorang anak kecil yang kelihatannya begitu tidak tertarik, bahkan bosan?

Allah tahu. Umat Allah yang setia berkumpul mengubah hati mereka jadi mengenal Allah dan saling mengasihi setiap minggu adalah penuh kuasa. Kita tidak bisa mengukur bagaimana mengikutsertakan anak-anak ke dalam acara yang biasa sekaligus tidak biasa biasa menyusup ke hati yang keras atau menjadi tetesan anugerah terus-menerus yang melembutkan jiwa. Akan tetapi, kita bisa, dengan iman dan harapan, membawa mereka ke sumber air itu minggu demi minggu dan memohon agar Allah melakukan lebih banyak daripada yang kita pikirkan. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:

Nama situs:Radical

URL:https://radical.net/articles/the-most-important-way-churches-disciple-children/

Judul asli artikel:The Most Important Way Churches Disciple Children

Penulis artikel:Abigail Dodds